SEMARANG, solotrust.com - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang ada di kecamatan akan dialihkan untuk memprioritaskan hal-hal dianggap memiliki kepentingan mendesak atau permasalahan yang harus segera ditangani. Perihal itu ia sampaikan pada kegiatan Safari Ramadan di Kecamatan Semarang Barat, Selasa (18/03/2025).
“Mohon izin, Bapak Ibu mungkin panjenengan membaca berbagai macam kritikan yang ditujukan kepada wali kota tentang proses efisiensi yang memindahkan berbagai macam kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” ungkap Agustina Wilujeng Pramestuti.
“Khusus untuk pendidikan, saya memang meminta untuk permohonan (pembangunan) sekolah-sekolah SMP baru tidak dilaksanakan di tahun ini. Uangnya saya gunakan untuk membayar beasiswa dan SPP yang tertunggak bagi putra-putri Bapak Ibu dari keluarga ber-KTP Semarang yang kurang mampu,” sambungnya.
Agustina Wilujeng Pramestuti juga menjelaskan, anggaran infrastruktur yang ada di pusat kota akan dipindahkan untuk kecamatan atau wilayah-wilayah di pinggir kota. Dirinya akan berupaya melobi agar pengelolaan infrastruktur di pusat kota bisa ditangani pemerintah provinsi maupun pusat. Hal ini dilakukan untuk pembangunan lebih merata ke seluruh wilayah Kota Semarang.
“Jadi mohon maaf jika teman-teman merasa ‘lho dana daerahku dipindah’. Bukan untuk mengurangi, tapi justru untuk menambah. Untuk kesehatan, kita menyiapkan dana UHC 200 kali lipat. Saya pastikan semua yang minta UHC akan bisa dapat. Jumlahnya dari 130 ribu meningkat jadi 259 ribu jangkauannya,” pungkas Agustina Wilujeng Pramestuti.
Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan peresmian mobil jenazah dan Galeri UMKM Kecamatan Semarang Barat. Camat Semarang Barat, Elly Asmara, menyatakan pelayanan mobil jenazah gratis untuk warga Kecamatan Semarang Barat ini termasuk dalam program prioritas seratus hari kerja, yakni Semarang inklusif. Sementara Galeri UMKM adalah salah satu wujud komitmen Kecamatan Semarang Barat untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Jadi apabila bingung ada warga yang meninggal (di Kecamatan Semarang Barat-red) bisa menghubungi call center kecamatan, langsung dilayani gratis. Pengantaran dari rumah duka ke makam. Sementara untuk Galeri UMKM ada sekitar 50 tenant yang menitipkan produknya di sini, mulai dari makanan, minuman, hingga kerajinan,” terang Elly Asmara. (fjr)
(and_)