SOLO, solotrust.com – Pembalap Ducati Jorge Lorenzo tampil ganas hingga sukses memenangi balapan MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (12/08/2018). Ia berhasil mengandaskan perlawanan sengit pembalap Repsol Honda Marc Marquez di lap-lap akhir. Lantas apa yang menjadi kunci kemenangannya?
Jorge Lorenzo menyebut kemenangannya di MotoGP Austria sebagai salah satu kemenangan terbaik sepanjang karir grand prix selama 17 tahun, setelah sempat berduel ketat dengan Marc Marquez. Pembalap31 tahun membeberkan dua poin kunci memungkinkannya ‘mengasapi’ Marquez dalam duel balapan mengesankan.
Pertama, keputusan menggunakan ban belakang lunak Michelin adalah hal tepat. Kedua, studinya tentang sektor ketiga sirkuit membuat Lorenzo dan Ducati GP18 bisa berkembang melalui tikungan enam, tujuh dan delapan.
“Itu keputusan yang bagus untuk menggunakan ban belakang lunak, tapi saya perlu mengatur banyak hal dalam sepuluh putaran pertama. Saya perlu mengatur banyak hal agar ban tidak terlalu panas karena cuaca saat itu begitu panas. Itu sangat, sangat lunak di beberapa bagian ban,” kata pembalap berjuluk X-Fuera, dilansir dari laman crash.net, Senin (13/08/2018).
Kunci peningkatan besar, menurut Lorenzo juga ada di sektor tiga. Ia mengaku pada sesi sebelumnya sempat kehilangan hampir dua persepuluh dibandingkan Marc dan Dovi.
“Kemudian saya melakukan perbaikan besar pada suatu sore. Mencoba menonton beberapa video, mencoba memahami posisi tubuh saya mana yang harus saya ubah agar lebih cepat di sektor itu. Benar-benar berhasil,” ujarnya.
Selama balapan, performa motor semakin membaik di sektor tiga dan Lorenzo berhasil memburu Marc, di mana Ducati kehilangan banyak akselerasi tahun lalu. Selain itu tentu saja dengan manajemen ban di awal, menjaga umur ban dengan baik dan menunggu momen tepat untuk menyalip.
“Ketika Marc mulai kehilangan sedikit pengereman dan terutama akselerasi, saya mulai mengejarnya sedikit demi sedikit, jadi kami berubah dari 1,2 detik menjadi nol. Masalahnya seperti biasa ketika kamu menyalip Marc, dia bersamamu sampai akhir. Dia mendorong begitu keras, jadi saya tahu saya harus berjuang sampai akhir bersamanya,” beber Lorenzo.
(and)