BEKASI, solotrust.com – Timnas Indonesia U-23 dikalahkan Uni Emirat Arab (UEA) melalui drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018). Pelatih Indonesia Luis Milla menilai anak asuhnya tak sepantasnya meraih hasil minor tersebut.
Skuat Garuda sebenarnya tampil apik sepanjang laga. Banyak menguasai bola dan bermain lebih menyerang dibanding tim lawan.
Pada laga tersebut Indonesia mengontrol permainan dengan 53 persen penguasaan bola. Indonesia pun lebih banyak melakukan tendangan ke gawang lawan sebanyak delapan kali. Dan jumlah keseluruhan tendangan ada 19 kali tendangan. Milla menyebut timnya tak pantas kalah dalam laga tersebut.
“Bisa dibayangkan bagaimana perasaan kami. Saya terbawa emosi karena lihat kerja keras pemain sudah luar biasa. Saya rasa kami tidak pantas tersingkir,” kata Milla usai laga.
Penyesalan Milla bukan tanpa alasan. Pelatih asal Spanyol itu menyoroti kinerja wasit Shaun Evans asal Australia yang menghadiahi UEA dua penalti. Dia bahkan menyebut Evans sebagai salah satu pemain UEA.
"Di depan kami, ada pemain Uni Emirat Arab yang bermain sangat baik, yaitu wasit," sorot Milla.
Terlepas dari itu, ia tetap memberikan apresiasi tinggi kepada para pemain dan suporter yang tak henti memberikan dukungan. Milla mengatakan tim asuhannya sudah memberikan semuanya untuk berusaha menang.
"Tapi, yang terjadi, ya, terjadilah. Sepak bola terkadang kejam. Saya harap suporter bangga dengan para pemain. Terima kasih juga untuk suporter yang sudah datang sebagai pemain ke-12,” urai Milla.
Dengan hasil ini, Indonesia gagal meraih target mencapai semifinal Asian Games 2018 setelah gugur di babak 16 besar.
(way)