SOLO, solotrust.com – Seorang gadis 21 tahun dari Hong Kong, meski menjalani tes pernikahan pura-pura untuk mendapatkan pekerjaan sebagai perencana pernikahan, akhirnya malah menikah secara resmi dengan orang asing dari Cina daratan.
Wanita yang ingin tetap dirahasiakan identitasnya itu mengatakan kepada pihak berwenang, cobaan beratnya dimulai pada Mei 2018 lalu. Bermula dari sebuah posting iklan di media sosial, menawarkan pekerjaan sebagai seorang seniman make-up artist.
Menariknya, pemasang iklan menjanjikan gaji bulanan cukup tinggi sebesar HK$14 ribu atau setara Rp26,5 juta. Tak hanya itu, pelamar juga berkesempatan mendapat pelatihan gratis dan tidak memerlukan pengalaman kerja sama sekali.
Kebanyakan orang pasti akan menyebut itu adalah ‘mimpi terlalu indah untuk menjadi kenyataan’. Terbuai dengan iming-iming menggiurkan, gadis muda akhirnya memutuskan mengambil kesempatan emas tersebut. Sayang, dugaannya ternyata meleset hingga akhirnya mengubah jalan hidupnya.
Melansir Oddity Central, Senin (03/09/2018), setelah melamar pekerjaan itu, sang gadis diyakinkan untuk dilatih sebagai perencana pernikahan karena dia bisa mendapatkan lebih banyak uang, bergantung pada komisi. Kebetulan dia punya minat khusus dalam perencanaan pernikahan, jadi tak perlu banyak meyakinkan.
Wanita lugu itupun kemudian mengambil kursus perencanaan pernikahan gratis di Hong Kong dan diberitahu bahwa untuk mendapatkan diploma, dia harus pergi ke Fuzhou, Provinsi Fujian, China daratan, di mana dia akan mengikuti ujian akhir mencakup pernikahan pura-pura dengan pria yang usianya sama.
Rupanya, sang gadis enggan disebut namanya itu mulai curiga bahwa ada sesuatu tak beres. Ketika dia dan pria pasangan pura-puranya dibawa ke kantor pemerintah setempat, di mana mereka menandatangani dokumen. Namun, keraguannya seketika sirna. Penyelenggara ‘pernikahan palsu’ meyakinkan, walikota akan membatalkan sertifikat pernikahan segera setelah tes selesai.
Baru setelah kembali ke Hong Kong dan memberi tahu salah seorang temannya tentang tes aneh, sang gadis mulai menyadari dia telah ditipu untuk menikahi orang asing. Pekerjaan yang dijanjikan tiba-tiba dibubarkan. Begitu pula orang-orang di sekitar pekerjaannya lenyap begitu dia menandatangani sertifikat pernikahan resmi.
Dikabarkan, wanita itu tetap menikah untuk saat ini. Dia mungkin harus mengajukan gugatan cerai untuk mendapatkan kembali status lajangnya. Tak jelas siapa pria dinikahi, namun motifnya tak terlalu sulit untuk diungkap.
Penipuan pernikahan lintas batas cukup umum di Tiongkok karena penduduk daratan dapat mengajukan permohonan tinggal di Hong Kong, jika mereka menikahi seseorang yang sudah tinggal di sana. Tercatat sebanyak 150 izin dikeluarkan setiap hari.
"Wanita berusia 21 tahun itu dimanfaatkan, sementara dia tidak tahu apa-apa tentang keadaan itu. Kehilangan terbesarnya adalah memiliki catatan pernikahan dan itu telah menyebabkan kerusakan psikologisnya," kata Direktur Federasi Serikat Perdagangan Hong Kong (FTU), Tong Kang-yiu.
(and)