Entertainment

Tiap Hari, Prajurit TNI Ini Jemput Anak Sekolah

TNI / Polri

16 Oktober 2017 13:20 WIB

JEMPUT SEKOLAH: Kopda Afrizal saat menjemput anak sekolah untuk diantarkan pulang ke rumah. (Dok TNI Angkatan Darat)

ACEH, solotrust.com - Setiap jam pulang sekolah, Rahmat (7) dan Suheimi (9) sudah menungu di depan pintu gerbang SD Negeri 1 Alue Papeun. Mereka berdua menunggu jemputan datang, yang akan mengantarkannya pulang ke rumah.

Tak lama kemudian, sebuah motor dinas TNI melaju mendekat ke arah mereka berdua. Wajah sumringahnya pun tampak, mereka langsung naik ke atas motor yang dikendarai seorang prajurit TNI bernama Kopda Afrizal.



Kejadian itu berlangsung setiap hari, saat Kopda Afrizal bertugas dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke- 100 di desa Alue Dua Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara. Kopda Afrizal lah yang memangkas rasa lelah Rahmat dan Suheimi. Dirinya rela meluangkan waktu di sela-sela jam istirahat tugasnya  untuk mengantarkan keduanya pulang ke rumah.


Keterbatasan transportasi di kawasan pedalaman Aceh Utara tersebut, membuat sarana transportasi untuk anak-anak sekolah tidak terpenuhi dengan baik. Mereka pun harus rela berjalan kaki dari rumahnya ke sekolahnya, yang jaraknya cukup jauh.

"Saya kasihan melihat anak-anak itu begitu jauh bersekolah, sehingga di sela-sela jam istirahat siang, saya luangkan waktu mengantar mereka pulang," kata Kopda Afrizal, dikutip dalam akun Instagram TNI Angkatan Darat, Minggu (15/10/2017).

Sementara itu Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Fadjar Wahyudi Broto selaku Dansatgas TMMD Reguler ke-100 mengatakan, sejauh ini khususnya di daerah pedalaman, memang sarana transportasi untuk anak-anak sekolah tidak ada, jauh berbeda di wilayah perkotaan yang setiap saat sarana transportasi mudah didapat.

Rata-rata anak-anak sekolah berjalan kaki menuju sekolah, terkadang jarak sekolah dengan rumah tempat tinggal cukup jauh, bahkan dari pengakuan anak-anak itu perjalanan waktu tempuh hingga makan waktu sampai satu jam.

"Mereka hebat, walaupun perjalanan menuju sekolah cukup jauh, tapi tidak menyurutkan semangat mereka bersekolah," ujar Dandim.

Bahkan tutur Dandim, di saat memasuki musim penghujan, mereka hanya pakai daun pisang untuk menghindari agar tidak kehujanan. Sebuah pengorbanan luar biasa yang ditemui di daerah pedalaman.

 

(way)

(Redaksi Solotrust)