SOLO, solotrust.com- CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta mengindikasikan pihaknya bersedia menghelat MotoGP pada Senin jika diperlukan di masa depan.
Melansir Motor Sport, Sabtu (08/09/2018), menunda balapan Silverstone hingga Senin adalah salah satu opsi dibahas Dorna, tim dan pihak penyelenggara saat gelaran MotoGP Inggris. Namun pilihan itu tak diambil karena merupakan hari libur umum.
Sejumlah pembalap juga menolak opsi itu, di antaranya langsung menuju Aragon demi melakukan tes privat, meski Ducati mendukung balapan pada Senin.
Ezpeleta mengatakan, jika di masa depan mustahil menggelar MotoGP pada Minggu. Dorna bakal memberi tahu pembalap, tim serta penyelenggara untuk bersiap tampil saat Senin atau bahkan Selasa.
“Sungguh disayangkan, tetapi ini sebuah pengalaman yang harus kami petik. Kami harus memikirkan tentang apa yang bisa kami lakukan agar tidak terjadi lagi,” ucap Ezpeleta kepada stasiun televisi Spanyol, Movistar.
Menurutnya, penting diketahui semua orang jika balapan tak bisa digelar Minggu. Jadi, balapan dilakukan pada Senin atau Selasa.
“(Dalam rapat Komisi Keselamatan) saya akan memberitahu para pembalap bahwa akan selalu ada balapan yang aman, selalu bila memungkinkan, tapi aman. Saya tidak suka mengubah aturan dan ini tidak dikonfirmasi," kata Ezpeleta.
“Mulai sekarang kami akan balapan pada Senin, jika memungkinkan untuk balapan pada Senin. Saya akan memberi tahu mereka untuk bersiap balapan pada hari berikutnya. Kami juga harus memberitahu ini kepada penyelenggara,” tambah dia.
MotoGP Qatar 2009 pernah digelar pada Senin ketika terkendala hujan deras, sedangkan balapan Silverstone 2018 dibatalkan .
Jack Miller mengaku sempat terkejut MotoGP tidak dilangsungkan Senin di Silverstone, mengingat urusan logistik jauh lebih kompleks ketika menyambangi Qatar.
“Balapan adalah alasan kami semua di sini. Secara logistik, mereka mengubah jadwal dan penerbangan bagi semua tim untuk balapan di Qatar. Untuk terbang dari Inggris, yang mana hampir semua orang berbasis di Eropa, lebih murah membeli (tiket) penerbangan ketimbang dengan tujuan ke Qatar,” tukas pembalap Pramac Racing.
“Saya percaya (keputusan) seharusnya diserahkan kepada para pembalap. Saya percaya kami harus melanjutkan Grand Prix. Kami membuat kalender untuk 19 balapan dan kami tidak melakukan semuanya,” pungkasnya.
(and)