Hard News

Ma’ruf Amin Mundur dari Rais Aam PBNU

Hard News

22 September 2018 16:47 WIB

Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Sabtu (22/09/2018). (NU Online)

JAKARTA, solotrust.com - Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Sabtu (22/09/2018). Keputusan ini diambil menyusul penetapan dirinya sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi calon presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di gedung Komisi Pemilihan Umum, Kamis (20/09/2018) lalu.

Pengambilan sikap ini sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU terbaru 2015.



“Sebagaimana dimaklumi, saya dihadapkan pada pilihan sulit. Saya harus pilih salah satunya. Tugas rais aam adalah mulia bagi kader NU, tetapi bangsa dan negara memanggil saya,” ujar Kiai Ma’ruf Amin dalam Rapat Pleno PBNU di Jakarta, dilansir dari laman NU Online.

Menurutnya, mengemban amanah sebagai rais aam PBNU merupakan tugas mulia bagi semua kader NU, termasuk dirinya. Meski begitu, ia harus mengambil sikap di tengah pilihan sulit.

Kiai Ma’ruf menyatakan, ia memiliki tekad bulat menuntaskan tugas yang diamanahkan kepadanya sebagai rais aam PBNU. Namun lantaran satu kondisi dan situasi bangsa sulit dielakkan, ia memenuhi panggilan negara.

“Dengan tekad bulat, saya akhirnya menerima. Konsekwensinya saya harus mundur dari tugas rais aam PBNU, sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan rumah tangga NU setelah resmi ditetapkan sebagai Cawapres terhitung mulai hari ini,” katanya.

Kiai Ma’ruf Amin menambahkan, dirinya siap menerima masukan dan saran dari para kiai. Ia menyatakan terbuka terhadap catatan masukan yang diajukan para kiai dan masyayikh.

Sebagaimana diketahui, KH Ma’ruf Amin dipilih tim ahlul halli wal aqdi pada Muktamar NU 2015 di Jombang untuk menjalankan tugas rais aam PBNU 2015-2020.

(and)