Hard News

Jokowi: Akhir 2018, Indonesia Bisa Kuasai 51,23% Saham Freeport

Hard News

29 September 2018 01:56 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sebuah kesempatan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Dok. Humas Setkab

JAKARTA, solotrust.com - Setelah ditandatanganinya perjanjian Sales and Purchase Agreement (SPA) di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Kamis (27/09/2018) sore, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan optimismenya pada akhir 2018, sebanyak 51 persen lebih saham PT Freeport Indonesia (FI) akan dikuasai Indonesia.

“Pada akhir tahun 2018 ini, In Syaa Allah Indonesia akan sepenuhnya menguasai 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia melalui holding industri pertambangan kita, PT INALUM (Persero),” tulis Jokowi melalui akun Facebooknya, beberapa saat lalu.



Presiden menjelaskan, sejumlah perjanjian lanjutan dari Head of Agreement (HoA) telah ditandangani oleh Direktur Utama PT INALUM (Persero) Budi G. Sadikin dan Presiden Freeport McMoran Inc (FCX) Richard Adkerson. Perjanjian diteken itu, yakni Perjanjian Divestasi PTFI, Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia dan Perjanjian Pemegang Saham PTFI.

“Dengan demikian, jumlah saham PTFI yang dimiliki INALUM akan meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Pemda (Pemerintah Daerah) Papua akan memperoleh sepuluh persen dari seratus persen saham PTFI,” tulisnya.

Perubahan kepemilikan saham ini, lanjut Jokowi, akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran sebesar 3,85 miliar dollar AS kepada Freeport mcMoran diselesaikan sebelum akhir 2018.

“Saya memastikan seluruh proses menyangkut divestasi saham Freeport ini dilakukan secara transparan,” tegasnya.

Melansir laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id, Jumat (28/09/2018), selesainya proses divestasi saham PTFI dan peralihan Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus, presiden meyakini Freeport akan memberi kontribusi kepada negara lebih besar.

(and)