Serba serbi

Wah, BTS Bakal Dapat Medali dari Pemerintah Korea Selatan

Musik & Film

11 Oktober 2018 07:13 WIB

BTS membawa banner kecil dari fans yang ditulis dengan Hangul paska konser di Stadion Citi Field, New York bertuliskan “terimakasih telah mengajari kami untuk mencintai diri kami sendiri” (Dok Big Hit Entertainment)

SOLO, solotrust.com – Pada hari peringatan Hangul (abjad Korea) yang jatuh tiap 9 Oktober, Pemerintah Korea Selatan mengumumkan akan memberi medali kebudayaan kepada BTS.

Sebagaimana dikabarkan Yonhap, Rabu (10/10/2018), BTS diberi penghargaan tersebut atas kontribusinya yang tak hanya menyebarkan “Hallyu” atau gelombang budaya populer asal Korea Selatan, namun juga Hangul atau alfabet Korea ke dunia internasional.



“Saat rapat kabinet kemarin, Pemerintah memutuskan untuk memberikan medali Hwagan untuk BTS,” kata Perdana Menteri Lee Nak Yeon.

Lee menambahkan, “Hangul tidak hanya sebuah sistem menulis yang digunakan oleh orang Korea. Ada King Sejong Institute Centers untuk mengajari Bahasa Korea di 174 lokasi di 57 negara di dunia pada tahun ini. Anak muda di seluruh dunia menulis lirik dari lagu-lagu BTS dalam Hangul.”

Kendati ditulis dengan menggunakan Bahasa Korea, lagu-lagu BTS tetap dinikmati oleh publik internasional. Lirik-lirik lagu BTS yang positif dan relevan dengan para pendengarnya di seluruh dunia juga menjadi alasan mengapa BTS begitu digemari.

BTS adalah grup K-POP pertama yang berhasil memuncaki chart Billboard 200 untuk pertama kalinya. Tak hanya dengan satu album, namun dengan dua album sekaligus yakni “Love Yourself: Tear” dan “Love Yourself: Answer” yang rilisnya hanya berselang sekitar tiga bulan. Album tersebut pun merupakan album dengan bahasa non-Inggris, yang menandakan bahwa popularitas BTS melintasi batas bahasa.

Tak hanya itu, BTS juga menjadi artis K-POP pertama yang memberikan pidato di PBB. Diwakili oleh RM, mereka mengajak anak-anak muda di seluruh dunia untuk “Speak Yourself” atau berani menyuarakan siapa diri mereka melalui bidang yang mereka sukai. 

Hangul diciptakan oleh Raja Sejong pada tahun 1446 pada masa dinasti Joseon. Raja Sejong menamakan huruf tersebut “Hunminjeongeum” yang berarti bunyi yang tepat untuk diajarkan kepada rakyat. Hangul adalah kebanggan rakyat Korea dan juga sudah masuk sebagai Memory of the World Heritage oleh UNESCO pada tahun 1997. Tiap tanggal 9 Oktober, rakyat Korea Selatan memperingatinya sebagai Hari Hangul.

Meskipun Hangul ini terlihat seperti tulisan ideografik atau tulisan dalam bentuk simbol seperti aksara Tionghoa, namun Hangul adalah abjad fonetik atau alfabet karena tiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda-beda. Alfabet Hangul terdiri dari 24 huruf yang terdiri dari 14 huruf konsonan dasar dan 10 huruf vokal dasar yang kemudian dikembangkan lagi menjadi konsonan rangkap dan vokal rangkap.

Suku Cia-Cia di Sulawesi Tenggara, Indonesia bahkan menerima Hangul untuk menjadi sistem tulisan dari Bahasa Cia-Cia pada tahun 2009 lalu. Awal mula dari hal ini adalah penutur bahasa daerah minoritas di sana tidak memiliki sistem penulisan yang bisa mengabadikan pelafalan bahasa mereka sendiri.

Wali Kota Baubau kemudian berupaya mencari aksara yang cocok dengan Bahasa Cia-Cia. Akhirnya, Pemerintah Kota Baubau bekerja sama dengan Hunminjeongeum Research Institute dari Korea Selatan untuk membuat naskah bahasa Cia-Cia dengan alfabet Hangul sehingga bahasa tersebut lestari hingga kini.

Saat ini grup beranggotakan RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan JungKook tengah menjalani tur Eropa setelah menjadi menjadi artis K-POP pertama yang tampil di Stadion Citi Field, New York, Amerika Serikat. (Lin)

(way)