KLATEN, solotrust.com -Total peserta KB aktif di Klaten secara keseluruhan ada sekitar 159 ribu orang. Dari jumlah itu, hanya 3-5 persen saja peserta pria atau sekitar 4.770-7.950 orang.
Kepala Seksi (Kasi) Keluarga Berencana Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KB K3) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Klaten Sriyana mengatakan,ada beberapa hal yang membuat pria tak meminati KB permanen.Salah satunya, keterbatasan alat kontrasepsi bagi pria.
"Untuk pria, pilihan alat kontrasepsi hanya penggunaan kondom dan MOP (vasektomi). Persepsi masyarakat mengenai pria yang telah divasektomi juga membuat kaum adam enggan melakukan KB permanen," katanya kepada solotrust.com, Minggu (22/10/2017) pagi.
Dikatakannya, jumlah pria yang mau KB permanen tersebut jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Pada 2016, hanya ada lima pria yang mau divasektomi. Sedangkan tahun ini per Oktober, sudah ada 10 pria dari target 43 pria peserta KB permanen.
”Selama ini dan sejak dulu kala memang daerah yang pedalaman untuk partisipasi KB pria umumnya rendah. Utamanya indikator MOP. Rata-rata hanya 3-5% dari total peserta KB aktif keseluruhan. Beda dengan wilayah pesisir pantura yang animo KB pria dengan MOP tinggi,” terang dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, pandangan negatif itu karena kesalahan informasi, dianggapnya selama-lamanya tidak bisa memiliki keturunan. Padahal bisa disambung lagi atau saluran kembali pulih. "Tak kalah pentingnya, karena istri sudah KB jadi pria tidak perlu (KB),” katanya.
Dia menambahkan, sampai saat ini sosialisasi tentang KB permanen untuk pria terus dilakukan Dissos P3AKB. Termasuk advokasi dan testimoni dari para peserta KB permanen. Operasi vasektomi sendiri gratis bagi pria yang ingin KB. Biaya operasi ditanggung APBN dan APBD.
”Yang ingin vasektomi bisa mendaftar ke kantor Dissos P3AKB. Oleh dinas diberikan pengantar dan dirujuk ke layanan kesehatan untuk pelaksanaan operasi,”pungkasnya. (Jaka)
(Redaksi Solotrust)