REMBANG, solotrust.com- Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini tengah gencar menangkal dan menindak sejumlah kasus berita bohong (hoaks).
Mengingat berita bohong tersebut menjadi salah satu sarana untuk memperkeruh suasana Indonesia, khususnya di saat tahun politik atau menjelang pemilu 2019.
Oleh karenanya pihak aparat terkait, baik itu TNI dan Polri diharapkan dapat menjadi benteng kesatuan negara Indonesia.
Tak hanya mengancam negara Indonesia, berita hoaks juga bisa membuat kondisi stabilitas politik kacau balau, sehingga dapat membentuk “intimidasi politik” secara terbuka.
Menyikapi hal itu, Tokoh Nasional sekaligus pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang Rembang KH. Maimoen Zubair mewanti-wanti kepada semua kalangan, untuk tetap kekeh mendukung Kapolri dan jajarannya dalam menjalankan tugas.
Baik itu dalam hal memerangi berita hoaks dengan cara menampilkan fakta-fakta lainnya, ataupun membantah dengan berita tidak benar itu dengan tegas.
"Berita bohong itu menjadi salah satu sumber gangguan ketertiban Nasional, khsusnya menjelang Pilpres 2019. Hal yang lumrah bila Kepolisian memberikan prioritas perhatian terhadap kasus-kasus tersebut untuk menghindari dampak kasus yang bisa berbuntut pada konfliks di masyarakat," katanya.
Sementara itu, ia juga menyinggung negara aman dan damai dengan harus menindak tegas apa yang melanggar aturan.
"Wahazal Baladil Amin, negara yang aman dan damai tentunya harus ada pihak aparat keamanan yang tegas dan baik," bebernya.
Perlu diketahui, yang dimaksud oleh salah satu tokoh sesepuh NU tersebut ialah pada ayat ke 3 surah at-Tin tersebut, bahwa Allah menjelaskan suatu negeri yang aman.
Negeri yang aman itu tentu saja adalah suatu negeri yang di dalamnya terdapat kedamaian. Tidak ada pergolakan yang menghancurkan negeri. Maka syarat untuk menjadikan sebuah negeri yang aman adalah dengan sama-sama menyediakan rasa nyaman dan aman serta kebutuhan lainnya. (dian)
(wd)