Ekonomi & Bisnis

Berkah Job Fair Optimis Serap 5000 Pekerja

Ekonomi & Bisnis

31 Oktober 2018 23:08 WIB

Suasana Berkah Job Fair 2018 di atrium Solo Square Mall.

SOLO, solotrust.com - Benarkah mencari pekerjaan susah di jaman sekarang? Ketua Panitia Berkah Jobfair, Gus Minging menjelaskan, kondisi saat ini banyak pelamar kerja mengeluhkan susah mendapatkan pekerjaan. Namun beberapa perusahaan justru mengaku susah mencari pegawai.

"Menurut saya, terkadang perusahaan mencari pekerja sesuai kualifikasi itu tidak mudah. Bagi pelamar kerja, mencari perusahaan sesuai keinginan juga tidak mudah. Inilah yang harus dipertemukan," tuturnya pada solotrust.com.



Untuk itulah, Gereja St. Antonius Purbayan Solo menggelar Berkah Job Fair 2018 di atrium Solo Square, selama 2 hari, Selasa - Rabu (30-31/10/2018), jam 10.00 - 21.00 wib.

Secara teknis, kata Gus Minging, pelaksanaan Job Fair tahun ini agak berbeda dibanding tahun sebelumnya. Sebab, Berkah Job Fair 2018 didukung oleh situs pencari kerja lokerloka.com.

"Dukungan mereka dengan memberikan database sehingga para pelamar atau job seeker bisa melamar bahkan tanpa datang ke lokasi job fair," ujarnya.

Pelamar kerja tidak harus menyerahkan CV dan surat lamaran, bisa langsung apply online di situs tersebut. CV dan surat lamaran akan ditindaklanjuti oleh perusahaan - perusahaan yang bisa memanggil mereka untuk interview bahkan psikotes.

Para job seeker bisa mencari atau melamar bahkan perusahaan - perusahaan yang tidak terdaftar dalam job fair. Karena situs bersifat nasional, jadi setiap hari bisa mencari informasi lowongan di lokerloka.com.

Sebanyak 33 perusahaan dari lokal hingga nasional berpartisipasi di Berkah Job Fair ini. Mulai dari perusahaan manufacturing, garmen, jasa keuangan, farmasi teknikal dan lain-lain.

"Animo luar biasa, baru 2 jam dibuka sudah ramai. Jumlah job seeker sudah banyak sekali, sekitar 4400 secara online. Yang ke lokasi kurang lebih 1000 orang. Semoga per hari bisa mencapai 5000 orang," paparnya.

Gereja St. Antonius Purbayan bekerjasama dengan berbagai elemen dalam penyelenggaraan Job Fair. Seperti Biro Psikologi Waskita, hingga para relawan dari ATMI, Psikologi UMS, dan lainnya.

"Di sini kita menunjukkan Unity in diversity. Dengan keberagaman, kita tidak mempedulikan agamanya apa dan siapa inisiatornya. Kita tidak enggan, karena misi kita adalah memerangi pengangguran," tegasnya.

Berdasar data, angka pengangguran di Solo hanya 4,47% sedangkan angka nasional 5,5%. Jumlah pengangguran di Solo terendah nomor 2 di Jawa Tengah, setelah kota Salatiga.

Ini menunjukkan, jumlah pengangguran di Solo lebih rendah dibanding daerah - daerah lain. Ia yakin bila Job Fair sering diadakan, diharapkan Solo bisa juara nasional menurunkan angka pengangguran terendah.

Melalui Berkah Job Fair, pihaknya berharap bisa berkontribusi ke pemerintah untuk menurunkan angka pengangguran.

"Kami berharap berkah Job Fair ini bisa menyumbang sekian persen. Karena perusahaan dan lowongan banyak, saya yakin 5000 orang bisa terserap," kata Gus Minging.

Adapun jenis pekerjaan mayoritas yang paling diminati dari tahun ke tahun adalah pekerjaan administrasi, tidak banyak keluar kantor atau back office. Padahal menurutnya kebutuhannya terbatas.


Lain dengan jenis pekerjaan lain, contohnya kebutuhan operator garmen yang mencapai 1000-2000 orang atau terapis yang menyerap 200 orang. Pekerjaan semacam ini butuh keterampilan yang bisa dilatih di perusahaan tersebut.

"Namun sayangnya, pekerjaan itu tidak banyak dilirik selama ini. Saya berharap para pelamar kerja bisa mengubah mindsetnya,"

Terkait jobfair, pihaknya selalu mengadakan sekitar bulan Oktober atau November tiap tahun. Dengan nama "Berkah" yang berarti barokah, ia yakin job fair ini dapat menyalurkan berkah bagi para pencari kerja, perusahaan, hingga pihak - pihak di sekitarnya. (Rum)

(wd)