SOLO, solotrust.com – Lansia kini tak perlu khawatir berkemih jika rajin olah otot dasar panggul. Hal itu disampaikan dalam talk show "Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Ngompol" di Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr R Soeharso Surakarta yang diikuti ratusan orang lanjut usia, Jumat (14/12/2018).
Direktur Utama Rumah Sakit Ortopedi Dr dr Pamudji Utomo Sp OT (K) mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya manajemen rumah sakit dalam mengedukasi para lansia untuk lebih aware terhadap kesehatan.
“Dalam hal ini adalah kita berfokus pada upaya membuat lansia sehat bahagia tanpa ngompol,” kata Pamudji saat dijumpai solotrust.com di sela-sela acara.
Menurut dia, permasalahan yang paling mendasar yang dialami lansia adalah melemahnya otot dasar panggul. Maka dari itu melalui kegiatan ini RS Ortopedi turut menghadirkan tim fisioterapi untuk memberikan pelatihan gerak senam penguatan otot dasar panggul.
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kekuatan genggaman tangan pada lansia dengan menggunakan dynamometer. Upaya promotif maupun preventif sangat diperlukan sebagai dasar untuk menyebarluaskan pandangan pentingnya gaya hidup sehat guna meningkatkan produktivitas usia lanjut dan meminimalisir risiko.
“10 hingga 15 tahun ke depan jumlah lansia akan bertambah banyak, ini harus dimengerti dari sekarang. Untuk menambah produktivitas lansia, intinya jangan malas bergerak sedari dini untuk mencegah pelemahan-pelemahan pada otot, tulang, fungsi koordinasi pikiran dengan tubuh, semisal patah tulang, nyeri pada punggung dan lutut, kelemahan fungsi lainnya. Di samping itu konsekuansinya adalah pembiayan yang besar,” ujar dia.
Selaku narasumber dalam acara tersebut adaah Dr dr Retno Setianing SpFKR yang memberikan materi penyuluhan mengenai faktor-faktor beserta upaya menangani inkontinensia atau kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol buang air kecil karena kehilangan kontrol pada kandung kemih.
“Otak dan kandung kemih itu seperti orang telepon, kalau orang ingin mengeluarkan urin dari kandung kemih akan memanggil bagian dari otak, kalau ada tetesan-tetesan cairan urin yang tidak terkontrol, artinya ada problem,” jelas Retno.
Menurut Retno, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan oleh para lansia, antara lain dengan melakukan senam penguatan otot dasar panggul (ODP) karena hal itu akan memberikan dampak baik pada fungsi organ saluran urin.
"Penuaan, riwayat hamil dan melahirkan, merupakan beberapa sebab adanya kelemahan ODP. Hal tersebut menyebabkan seseorang tidak sengaja berkemih bila batuk atau bersin, karena tidak mampu menahan beban yang ditimbulkan oleh tekanan pada perut yang meningkat," papar Retno.
"Kelemahan ODP dapat dicegah sejak dini dan dapat ditangani, antara lain melakukan gerakan latihan jembatan, latihan mengimpit bagian uretra, kemudian latihan menarik pusar ke bawah, latihan otot core, latihan memutar pinggang hingga gerakan seperti ular kobra, masing-masing bisa dilakukan selama 10-15 detik secara berulang,” sambungnya.
Adapun kegiatan bermanfaat ini diikuti sekitar 150 orang meliputi, organisasi wanita Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Puskesmas, perkumpulan senam Sentul (sendi dan tulang), dan para lansia di wilayah Solo dan Sukoharjo.
Salah seorang peserta berusia 64 tahun bernama Sri Suhartinah, warga Jajar, mengatakan, kegiatan ini sangat baik sebagai upaya mencegah datangnya penyakit ke dalam tubuh. Ia mengaku baru pertama kalinya mengikuti kegiatan tersebut dan diajak oleh temannya.
“Ya, memang lebih baik upaya preventif seperti ini, saya di usia yang sekarang belum merasakan adanya permasalahan pada tulang, sendi, lutut ataupun organ lain pada tubuh saya, karena memang sejak awal saya biasakan untuk bergerak, olah raga yang saya jalani, dengan rutin berjalan saja, itu sudah bagus,” ungkap dia. (adr)
(way)