Hard News

Pengelola Ikan Waduk Kedung Ombo Sempat Merugi Akibat Ambiling

Jateng & DIY

17 Desember 2018 02:05 WIB

BOYOLALI, solotrust.com - Puluhan pengelola keramba apung di wilayah Waduk Kedung Ombo, tepatnya di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali mulai khawatir adanya ambiling.  Bila tidak waspada pengelola keramba apung akan merugi karena ikan mati mendadak.

Pengelola keramba apung yang juga Kepala Desa Wonoharjo, Gunadi mengatakan bahwa ikan yang dikelolanya sering terkena ambiling. Akibatnya, ikan mati secara mendadak.



“Dua bulan yang lalu, petani ikan di sini mengalami kerugian yang cukup banyak akibat ambiling,” katanya kepada solotrust.com, Minggu (17/12/2018).

Dikatakan dia, yang disebut ambiling yaitu suhu air panas yang naik ke permukaan air, kemudian mengenai ikan yang ada pada keramba. Ikan tidak kuat menahan panasnya air akibatnya ikan mati mendadak.

“Ya, sekarang ini kan cuaca tidak menentu, ini bisa terjadi ambiling. Air panas dalam air muncul ke permukaan. Tapi, ambiling sendiri biasanya terjadi pada musim kemarau atau pergantian musim,” kata Gunadi.  

Untuk mengantisipasi datangnya ambiling, para pengelola keramba apung secepatnnya harus  menggeser keramba ke tempat lain, sehingga ikan terselamatkan dari serangan ambiling.

“Petani ikan di sini ada sekitar 50-an. Kalau kerambanya di sini mencapai ribuan keramba. Ya, saya mulai tahu, kalau ikan mati itu disebabkan dari air panas yang datang dari bawah muncul ke permukaan,” jelasnya.

Di saat musim tidak menentu seperti ini, kata dia, pengelola keramba mulai mengurangi padat tebar ikan, mereka khawatir datangnya ambiling secara tiba-tiba.

“Pada saat ini, ikan di Desa Wonoharjo  mencapai Rp25 ribu per kilonya. Penjualan ikan di sini menyebar ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat,hingga Jakarta,” kata dia.

Sebelumnya, puluhan pengelola keramba apung di wilayah Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu tersebut sempat mengalami kerugian ikan hingga mencapai 50 ton lebih akibat terkena dampak ambiling.

“Sekarang mulai mewaspadai datangnya ambiling, kalau nggak begitu nanti merugi lagi,” tukasnya. (Jaka)

(way)