Hard News

Penyediaan Air Bersih Masih Jadi Fokus Pemulihan Pascabencana di Sulteng

Hard News

30 Desember 2018 20:05 WIB

Water Treatment untuk mengolah air bersih bagi pengungsi di Sulteng. (Dok Kementerian ESDM)

SOLO, solotrust.com – Penyediaan air bersih siap minum (ABSM) masih menjadi fokus pemulihan pascabencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), akhir September lalu.

Tim Siaga Bencana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih turun membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi pengungsi dan penduduk terdampak bencana alam yang terjadi.



Dilansir dari laman resmi ESDM, sebanyak 41 buah sumur bor telah dibangun di lokasi bencana Sulteng yang dilaksanakan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM. Selain itu, ABSM disediakan Kementerian ESDM melalui pemasangan unit-unit mesin Water Treatment untuk mengolah air baku (air PAM/sumur/sungai) menjadi air minum dan air bersih untuk kebutuhan mandi dan memasak.

“Program ABSM yang dibangun Tim Siaga Bencana ESDM ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi dan pertambangan,” tulis Kementerian ESDM dalam keterangan tertulisnya.

Sejak 17 Oktober 2018 hingga 15 Desember 2018, telah beroperasi 17 unit Water Treatment yang tersebar di 15 lokasi di Palu, Sigi, dan Donggala. Semuanya itu disebut dapat memberikan akses air minum dan air bersih bagi 22.241 jiwa pengungsi yang ada.

Kemudian dalam dua pekan terakhir ini, telah dipasang lagi dua unit Water Treatment tipe 2000 GPD, yang masing-masing unitnya tiap hari dapat memproduksi 7.000 liter air minum dan 24.000 liter air bersih. Keduanya telah beroperasi untuk melayani 5.263 jiwa pengungsi.

Dalam waktu dekat ini, Tim Siaga Bencana ESDM juga akan melakukan instalasi sebanyak tiga unit Water Treatment untuk membantu kebutuhan air minum dan air bersih bagi pengungsi korban bencana alam tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

(way)