Hard News

Pertengahan Desember, Huntara di Sulteng Bisa Dihuni Korban Gempa

Hard News

27 Oktober 2018 08:04 WIB

Proses pembangunan huntara di Sulteng. (Dok PUPR)

PALU, solotrust.com – Pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi korban gempa di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ditargekan selesai bertahap akhir tahun ini. Pada pertengahan Desember, rencananya Huntara sudah dapat dihuni korban gempa secara bertahap.

“Sebanyak 1.200 unit huntara yang dibangun pada tahap pertama ini diproyeksikan dapat menampung 14.400 keluarga,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/10.2018).



Huntara yang dibangun Kementerian PUPR ini menggunakan model _knockdown_ berukuran 12 x 26,4 meter persegi. Dibagi menjadi 12 bilik di mana setiap biliknya akan dihuni oleh satu keluarga.

Menurut Basuki, jumlah unit huntara yang dibangun akan bertambah dengan  perkembangan data pengungsi yang membutuhkan. Huntara digunakan sebagai transit pengungsi dari tenda sampai dengan hunian tetap dan relokasi permukiman selesai.

Biaya pembangunan huntara per unit sekitar Rp500 juta, dilengkapi empat toilet, empat kamar mandi, septik tank, tempat mencuci, dapur dilengkapi listrik 450 watt untuk setiap bilik.

"Untuk pemasangan listrik dan pembayarannya akan dikoordinasikan dengan Kementerian ESDM dan PLN, pasti ada kebijakan tersendiri untuk membantu pengungsi," ujarnya.

Sementara Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, penghunian huntara tersebut akan dilakukan secara bertahap tanpa menunggu semua unit yang dibangun selesai.

Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat pemindahan pengungsi dari tenda yang kondisinya kurang layak dan sebentar lagi akan memasuki musim hujan.

(way)