Hard News

Luar Biasa! 36 Tahun Tradisi Kerukunan Antar Umat Beragama Tetap Lestari di Kampung Sumber

Jateng & DIY

30 Desember 2018 03:15 WIB

Grup Gejlug Lesung RT 3 RW 5 Sumber Banjarsari memeriahkan Natal Bersama.

SOLO, solotrust.com- Kerukunan antar umat beragama di kota Solo tercermin dalam kegiatan Natal Bersama yang diadakan oleh warga di Kampung Sumber RT 03 RW 05, Banjarsari, Solo.

Telah 36 tahun silaturahmi bergulir rutin, baik saat Lebaran maupun Natal. Saat Natal, semua muslim turut datang untuk silaturahmi, dan sebaliknya saat Lebaran pun umat Krisitiani juga ikut halal bihalal.



Kali ini kegiatan Natal Bersama bertema Rukun Bersaudara Penuh Bahagia diadakan di lingkungan RT 03 RW 05 Sumber, Banjarsari, Solo, pada hari Sabtu (29/12/2018) mulai jam 19.00 WIB sampai selesai.

Ketua Panitia, Nanang Setya menerangkan, melalui acara ini, pihaknya bersama-sama berbagi kebahagiaan dalam perayaan Natal meski di dalam perbedaan. Sekaligus sebagai peneguh bahwa masyarakat saling membantu dan bahu membahu dalam kehidupan bermasyarakat.

"Acara ini bukan untuk merayakan keagamaan tapi untuk memperkuat kerukunan, persatuan dan tentu muaranya kita akan berada dalam lingkungan masyarakat yang saling percaya, saling menghormati dan menjadi warga yang berbahagia di kota Solo," tuturnya pada solotrust.com.

Pihaknya mengaku tidak mengetahui pasti apakah kegiatan serupa sudah dilakukan di tempat-tempat lain. Tapi faktanya, acara ini merupakan warisan atau wasiat dari para pendahulu. Nanang sendiri baru 19 kali mengikuti kegiayan, yang berarti sebelumnya sudah 17 kali dilakukan oleh para orang tua.

Menurutnya, kerukunan bisa terwujud dimulai dengan rasa saling menghormati, menghargai dan menyakini bahwa kehidupan berkemanusiaan tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan sehari-hari. Penting mempertahankan sikap saling membantu, mendukung, dan memperhatikan antar tetangga.

Ia menyadari, perbedaan itu suatu keniscayaan, mulai dari warna kulit hingga keyakinan. Tapi pihaknya berupaya terus menerus mencari persamaan. Sehingga bisa memperingan beban hidup, bukan hanya dari segi materi tapi semangat dan kebaikan yang tidak bisa ditinggalkan.

"Kita tidak menyamakan apa yang menjadi keyakinan kita dan keyakinan orang lain. Tapi yang menyamakan kita adalah kepentingan untuk hidup berdampingan dan berkerukunan," paparnya.

Meski begitu, ia yakin untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama akan melalui banyak rintangan dan godaan, berupa perbedaan seperti pilihan politik dan lainnya. Menurutnya, perbedaan pilihan politik menjadi hak masing-masing yang harus dihormati tanpa mencederai kebersamaan yang terbangun berpuluh-puluh tahun oleh nenek moyang.

Sebagai narasumber, hadir Pdp. Andre Setiono Putro dari Departemen Penghiburan GBI Keluarga Allah. Sekitar 130 orang hadir, meliputi warga RT 03, lingkungan RW 5 dan tamu undangan. Dimeriahkan penampilan grup Gejlug Lesung RT 03 RW 5 Sumber Banjarsari, organ tunggal difabel, dan pembagian doorprize.

Terkait kesenian Gejlug Lesung, Nanang menerangkan, hal ini sebagai pertanggungjawaban atas amanah yang sudah diberikan oleh negara. Sebab kesenian ini sudah mendapat bantuan dari pemerintah.Terakhir, ia berharap supaya tahun-tahun ke depan kegiatan perayaan Natal tetap bisa diadakan. "Harapannya, Tuhan selalu menyertai, kami diberi kekuatan untuk bahu membahu untuk menyelenggarakan. Ini menjadi wujud terima kasih dan rasa syukur tetap berdampingan dalam perbedaan," pungkasnya. (Rum)

(wd)