JAKARTA, solotrust.com – Satgas Antimafia Bola Polri menduga ada pengaturan skor (match fixing) yang terjadi di kompetisi tertinggi Indonesia, Liga 1. Sejauh ini, dari pemeriksaan beberapa saksi skandal pengaturan skor masih marak di Liga 2 dan Liga 3.
“Iya, tidak menutup kemungkinan (ada pengaturan skor di Liga 1),” sebut Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Minggu (30/12/2018).
Ia mengklaim bahwa tindakan tegas kepolisian ini juga mendapatkan dukungan dari PSSI dalam upaya memberantas mafia bola yang ada di Tanah Air.
“Ketua PSSI (Edi Rahmayadi) sudah berkomitmen akan mendukung secara penuh satgas ini untuk memberantas mafia pengaturan skor yang merusak persepakbolaan Indonesia.”
Sejauh ini, Satgas Antimafia Sepak Bola telah memeriksa belasan saksi dan menetapkan empat tersangka terkait praktik pengaturan skor sepak bola Indonesia.
Keempat tersangka tersebut adalah mantan Ketua Asprov PSSI DIY yang juga anggota Komisi Disiplin PSSI Nonaktif Dwi Irianto alias Mbah Putih, anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto, dan wasit futsal Anik Yuni Artika Sari.
Mbah Putih ditangkap di Hotel New Shapire, Yogyakarta pada Jumat (28/12/2018), sementara sehari sebelumnya Satgas menciduk Johar Lin Eng di Bandara Halim Perdana Kusuma. Sedangkan Priyanto ditangkap di Semarang, Anik ditangkap di Pati pada Senin (24/12/2018) lalu.
Dedi mengatakan, dalam menangani kasus pengaturan skor, pihaknya menjerat pelaku dengan pasal penyuapan. Namun tak menutup kemungkinan, polisi juga akan menjerat pelaku dengan pasal berlapis seperti pencucian uang.
(way)