SLEMAN, solotrust.com – Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Pemkab telah mendirikan 12 pos siaga di sekitar Gunung Merapi.
Langkah itu diambil sebagai bentuk antisipatif jika sewaktu-waktu Gunung Merapi naik status dan mengancam keselamatan warga.
“Kita sudah mendirikan pos pantau siaga warga di 12 titik lokasi, stok masker kami siap,” terang Bupati Sleman Sri Purnomo, kemarin.
Ia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman sudah membangun 12 pos siaga warga di 12 lokasi di lereng Merapi. Pos tersebut dilengkapi tenda dan tersebar di desa Wonokerto Turi, Turgo, Kaliurang, Kepuharjo, dan Glagaharjo.
Pemkab juga menyediakan sedikitnya 600.000 masker jika terjadi hujan abu yang tersedia di puskesmas, balai desa, dan pos induk BPBD. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan logistik berupa makanan siap saji dan berbagai kebutuhan mengungsi.
Selain itu, Pemkab juga menyiagakan 12 barak utama pengungsian, memasang 164 rambu jalur evakuasi, dan mengaktifkan 20 alat early warning system.
Gunung Merapi sempat memuntahkan awan panas pertama sejauh 1.400 meter tanggal 29 Januari kemarin. Hingga kini status Merapi masih berada di Level II atau Waspada. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta meminta radius 3 kilometer dari puncak harus dikosongkan dari aktivitas apapun. (adam)
(way)