Serba serbi

Kawasan Borobudur Terus Dipoles untuk Jadi Wisata Unggulan Dunia

Wisata & Kuliner

3 Maret 2019 05:01 WIB

Candi Borobudur (dok. Buddhazine.com)

SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah terus menggarap serius kawasan di Candi Borobudur, Magelang. Kawasan tersebut diharapkan mampu menjadi destinasi unggulan di dunia.

Bahkan pemerintah telah membentuk tim khusus yang menangani pengembangan kawasan Borobudur yang melibatkan sejumlah instansi. Tim tersebut adalah Tim Pelaksana Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB).



Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya sudah melakukan banyak hal terkait persiapan penataan kawasan Borobudur. Karena kawasan sudah menjadi program nasional dalam pengembangan pariwisata, pihaknya mengatakan siap berkolaborasi dengan tim pusat.

Ganjar berpesan agar tim P3TB dalam pengembangan Kawasan Borobudur tidak mengabaikan peran masyarakat lokal sebagai penunjang utama pariwisata.

“Pembentukan kawasan pariwisata tidak cukup hanya menyiapkan infrastruktur saja. Keterlibatan dan kesiapan sumberdaya manusia (SDM), yakni masyarakat lokal, harus didorong. Karena itu juga sangat penting untuk menyukseskan pariwisata,” katanya saat bertemu dengan P3TB, Jumat (1/3/2019).

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Rudi S Prawira yang memimpin tim saat beraudiensi dengan Ganjar menerangkan, pihaknya terus bekerja untuk mewujudkan kawasan Borobudur menjadi destinasi wisata unggulan.

“Berbagai kegiatan sudah kami lakukan, mulai survei-survei, mendatangkan konsultan dan persiapan lainnya. Saat ini kami sedang membuat masterplan, untuk itu kami datang ke Jateng ini untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah terkait rencana tersebut,” katanya.

Rudi menambahkan, proyek penataan kawasan Borobudur tidak hanya dilakukan untuk daerah sekitar candi. Proyek ini diharapkan dapat berdampak pula ke kawasan-kawasan wisata yang ada di sekitarnya, khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

“Namun tidak menutup kemungkinan meluas ke daerah lain seperti di Dieng Wonosobo, Purworejo, Klaten, Salatiga dan daerah-daerah lain di sekitarnya,” jelasnya.

(way)