Ekonomi & Bisnis

Incar Penghargaan Presiden, TPID Solo Raya Diminta Perbaiki Proses

Ekonomi & Bisnis

4 Maret 2019 08:06 WIB

Wakil Ketua TPID Kota Solo, Bandoe Widiarto.

SOLO, solotrust.com- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Surakarta  selalu berusaha melakukan upaya-upaya dalam menjaga stabilitas harga komoditas kebutuhan pokok agar inflasi terkendali. Namun sayangnya, pada tahun 2017 belum mendapatkan penghargaaan atau award TPID dari Presiden Republik Indonesia.

Wakil Ketua TPID Kota Surakarta, Bandoe Widiarto mengungkap, pada tahun 2017, kota Solo tidak mendapatkan penghargaan TPID. Padahal pada tahun 2015 Solo meraih penghargaan TPID Inovatif dan Kabupaten Boyolali meraih penghargaan TPID Berprestasi pada tahun 2016.



"Padahal secara outcome, tahun 2017 kita terendah inflasinya. Outcome 60 persen bagus, 40 persen prosesnya yang kurang bagus. Ini yang menjadi tantangan," tuturnya pada solotrust.com beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, ukuran penilaian terdiri dari aspek yaitu outcome dan proses. Aspek proses yang dimaksud adalah dari segi administrasi mulai dari dokumentasi absensi hingga risalah-risalah rapat. Inilah yang menjadi tantangan bagi TPID se-Solo Raya.

Bandoe menyarankan, bila ingin mendapatkan award dari Presiden, semua TPID di Solo Raya diharap dapat memperbaiki prosesnya, mulai dari undangan hingga risalah rapat. Bahkan akan lebih baik jika Ketua TPID, yaitu Kepala Daerah masing-masing juga turut hadir dalam rapat atau agenda TPID.

"Kita akan mendorong supaya prosesnya menjadi lebih baik," ujar Bandoe yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan BI Solo.

Penghargaan TPID diserahkan rutin tiap tahun oleh Presiden sebagai apresiasi atas kerja sama berbagai lembaga di pusat maupun daerah dalam mengendalikan inflasi terutama kepada daerah-daerah dengan kinerja terbaik. (Rum)

(wd)