SEMARANG, solotrust.com – Kampung Keluarga Berencana (KB) yang sudah terbentuk di Jawa Tengah hingga saat ini berjumlah 1.663. Namun dari jumlah tersebut, sebagian besar belum melengkapi profil dan data-datanya.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng Wagino mengatakan, jumlah Kampung KB ini meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2016 lalu masih 1 Kampung KB yang terbentuk di setiap kecamatan di Jateng. Kemudian pada tahun 2018 terbentuk 538 Kampung KB di desa tertinggal.
“Sehingga jumlah Kampung KB 1.663 itu profilnya lengkap. Sementara ini dari jumlah itu yang profilnya lengkap itu belum sampai 10%,” jelasnya usai kegiatan Rakorda dengan tema ‘Meningkatkan Sinergitas Implementasi Program Kerja Pusat dan Daerah Dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga Berkualitas’ di Semarang, Selasa (19/3/2019).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Biro Kesra Pemprov Jateng agar setiap kabupaten/kota menindaklanjuti SK Gubernur Nomor 77 Tahun 2017 tentang Kampung KB dan melengkapi data-datanya.
Adapun pengisian data Kampung KB yang belum lengkap seperti tingkat kemiskinan, tingkat kemakmuran, jumlah peserta KB, dan jumlah tidak peserta KB. Diharapkan nantinya dengan pengisian data yang lengkap betul-betul menjadi Kampung KB yang berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang.
“Pengelolaan Kampung KB di bawah koordinasi tim Pokja Kampung KB yang terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan dari dinas terkait tetap harus terus ditingkatkan,” tambahnya.
Hingga saat ini, petugas dan penyuluh KB berjumlah 1.708 dengan total wilayah binaan mencapai 8.566. Jumlah ini dinilai belum mencukupi kebutuhan rasio petugas lapangan 1 banding 5. Artinya rata-rata petugas atau penyuluh memiliki lima wilayah desa binaan.
Oleh karena itu pada tahun ini diusulkan kebutuhan penambahan petugas dan penyuluh KB di Jateng sebanyak 1.346. (vita)
(way)