SOLO, solotrust.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta menemukan bahwa bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari ini. Untuk itu, TPID akan melakukan penelusuran penyebab lonjakan harga tersebut.
Wakil ketua TPID Kota Surakarta, Bandoe Widiarto menerangkan, untuk komoditas bawang putih memang rentan mengalami gejolak harga sebab kebutuhan bawang putih dalam negeri, sekitar 95 persen masih mengandalkan impor dari luar, terutama dari Republik Rakyat Tiongkok (China). Bawang putih kating itu tiba di pelabuhan Surabaya lalu didistribusikan ke berbagai daerah termasuk ke Solo.
"Kita akan mencari satu persatu akar persoalannya kenapa harga bawang putih naik setinggi itu dan kenapa harga bawang merah juga naik. Kita akan segera telusuri, karena untuk bawang putih memang impor dari China," tutur Bandoe yang sekaligus menjabat Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo.
Adapun komoditas bawang merah mengalami kenaikan harga sekitar 12,14 % dari sebelumnya Rp 23.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 26.100 per kg. Sedangkan bawang putih naik 19,23 % dari sebelumnya Rp 34.600 per kg menjadi Rp 41.300 per kg.
Untuk komoditas bawang putih, menurut Bandoe, apabila kondisi stabil dan tidak ada persoalan di Tiongkok seharusnya harga bawah putih tidak naik. Terlebih, sudah ada akses jalan tol yang memungkinkan distribusi lebih cepat dan tidak ada hambatan.
Sedangkan, untuk bawang merah, Bandoe yakin stok dari dalam negeri seharusnya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Apalagi pusat budidaya bawang merah di kawasan Cepogo Boyolali, Sragen, dan Brebes tidak mengalami masalah. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengecekan langsung kepada para petani bawang.
"Akan kita tanyakan ke petani langsung. Jadi apakah karena pasokan yang berkurang atau ada faktor lain," ujarnya.
Persoalan kenaikan harga tersebut ditemukan oleh TPID Solo saat lakukan inspeksi mendadak (sidak) harga komoditas kebutuhan pokok di 3 pasar tradisional, yaitu Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan pada Rabu 20 Maret 2019. (Rum)
(wd)