Ekonomi & Bisnis

IHGMA Dukung Pengembangan SDM Pariwisata dari SMK

Ekonomi & Bisnis

24 Maret 2019 07:08 WIB

IHGMA melakukan audiensi dengan SMK-SMK se-Solo Raya pada Senin (18/3/2019) di Fave Hotel Adi Sucipto Solo. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata dinilai penting untuk mendukung program pemerintah yang mencanangkan 10 Destinasi Wisata Bali Baru. Hal itu diungkap oleh Sugeng Sugiantoro, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Tengah (Jateng).

"Terkait program Pemerintah Pusat mewujudkan 10 Bali Baru di Indonesia. Salah satu programnya bagaimana meningkatkan SDM yang akan memberikan kontribusi di masa depan. Tentunya adalah para siswa SMK khususnya di SMK Pariwisata. Kami para GM yang tergabung di IHGMA berkomitmen ingin membantu SMK untuk mengembangkan SDM di Jawa Tengah," tuturnya, belum lama ini.



Menurutnya, membantu pengembangan SDM khususnya di pariwisata merupakan salah satu komitmen IHGMA. Hal itu sejalan dengan salah satu visi misi yaitu memberikan kontribusi dari keahlian yang dimiliki para GM.

Di sini pihaknya menawarkan kepada SMK-SMK agar memanfaatkan keberadaan IHGMA ini. Dan program peningkatan SDM ini menyasar ke sebanyak-banyaknya sekolah.

Khususnya di DPD Jateng, pihaknya mempunyai program untuk meningkatkan SDM SMK tidak hanya di bidang pariwisata saja tapi untuk SMK semuanya. MoU program ini telah disepakati dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pemprov Jateng bersama-sama pemangku kepentingan lainnya, ditindaklanjuti dengan kesepakatan kerja bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Jateng.

"Sistemnya, IHGMA memfasilitasi untuk magang siswa, magang guru, pendampingan, guru tamu, role play, praktik-praktik, didikan kilat seperti table manner dan making bed. Karena perhotelan tidak hanya soal makanan dan kamar saja, juga ada engineering, housekeeping, hingga tata boga. Semua departemen di hotel-hotel di bawah IHGMA siap membantu untuk sharing knowledge," paparnya.

Sebelumnya, pada tahun 2018, IHGMA sudah melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jateng namun belum menyasar langsung ke SMK. Meski begitu, sudah ada beberapa sekolah yang bekerja sama yaitu di Magelang, Salatiga, dan Semarang.

Untuk memperluas kerja sama, di pertengahan Maret, IHGMA melakukan audiensi dengan SMK-SMK se-Solo Raya pada Senin (18/3/2019) di Fave Hotel Adi Sucipto Solo.

Keberadaan IHGMA sudah 3 tahun tersebar di 24 provinsi di Indonesia. Jumlah anggota mencapai 1.000 GM dan mendapatkan sertifikasi dosen vokasi juga sebagai asesor.

IHGMA telah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Asosiasi Pariwisata Indonesia, melakukan program 1 GM 1 SMK di seluruh Indonesia. Sejauh ini ada 30 hotel di IHGMA DPD Jateng antara lain Wonogiri, Magelang, Salatiga, Semarang, Cepu, hingga Purwokerto.

Sertifikasi Dewan Asosiasi SMK Pariwisata Jawa Tengah Suyono menanggapi positif adanya tawaran kerja sama dengan IHGMA tersebut. Dengan adanya wadah IHGMA ini, kerja sama antara lembaga dengan lembaga diharapkan lebih kuat lagi. Karena sebelumnya, masing-masing sekolah mencari kerja sama dengan hotel secara sendiri-sendiri.

"Menindaklanjuti program Presiden Jokowi tentang revitalisasi SMK, sesuai Inpres No 9 Tahun 2016, untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan industri, salah satunya dengan perhotelan. Sasarannya SMK-SMK, kelompok pariwisata yang memiliki kompetensi keahlian akomodasi perhotelan dan tata boga," terang Suyono yang juga Kepala Sekolah SMKN 4 Solo.

Jalinan kerja sama antara SMK-SMK dengan hotel-hotel khususnya IHGMA terkait program SDM guru, guru tamu, magang / PKL siswa. Sehingga baik guru maupun siswa nanti punya kompetensi yang kuat setelah lulus dari SMK.

Apalagi lulusan dituntut harus punya kompetensi sesuai kebutuhan industri. Adanya kerja sama dengan industri khususnya hotel para siswa akan punya kompetensi sesuai yang telah dipelajari.

Ketua MKKS eks Karesidenan Surakarta Edy Haryana menambahkan, setelah ada pertemuan dan hubungan dengan IHGMA, diharapkan SMK-SMK dapat memanfaatkan hal ini. Ia menilai, banyak manfaatnya untuk kurikulum, bisa menjalin kerja sama dengan sistem guru tamu, tempat magang, bahkan sekolah kelas industri. Sebab, saat ini di Solo teaching factory yang berjalan hanya SMKN 7 yang ada hotel dengan pelayanan 24 jam. (Rum)

(way)