SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah Korea Selatan tengah mengincar pengembangan investasi di daerah Jawa Tengah (Jateng). Hal itu terungkap saat Duta Besar Republik Korea Untuk Indonesia Kim Chang-Beom beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Jumat (22/3/2019).
Saat ini, sejumlah perusahaan asal Korea yang bergerak di berbagai bidang telah membuka usahanya di beberapa kabupaten dan kota di Jateng. Pemprov Jateng juga telah menjalin kerja sama dengan salah satu provinsi di Korea sejak 2003.
“Perusahaan Korea yang berkembang di Jateng di wilayah Tegal, Salatiga, dan Jepara perlu digali lebih dalam, sehingga perlu adanya informasi mengenai potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan,” ujar Kim Chang-Beom, dilansir laman Pemprov Jateng.
Menurutnya, selain sektor industri yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, ke depan mereka juga akan berinvestasi di berbagai bidang. Terlebih saat ini tidak sedikit pengusaha di Jakarta yang berminat menggeser perusahaanya di beberapa daerah di Jateng seperti Semarang, Boyolali, Solo, Salatiga, dan Jepara.
“Kerja sama antara Korea dengan Jateng diharapkan tidak hanya berorientasi pada sektor industri, tetapi ke depan juga ada pertukaran sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas,” pintanya.
“Kami juga ada jadwal bertemu dengan pengusaha-pengusaha asal Korea yang ada di Semarang. Kami akan membicarakan lebih lanjut bagaimana mengembangkan investasi-investasi lanjutan di Jateng, serta kendala-kendala apa yang dihadapi saat program investasi berjalan di Jateng,” lanjutnya.
Ia mengapresiasi respon Pemprov Jateng yang memberi dukungan terhadap perusahaan-perusahaan Korea yang mengembangkan industrinya di Jateng.
Sementara itu, Taj Yasin mengakui bahwa beberapa pengusaha asal Korea telah berinvestasi di Jateng, salah satunya perusahaan sepatu olahraga di Jepara.
“Beberapa perusahaan Korea telah beroperasi di Jateng. Kerja sama ini bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ini diharapkan bisa terus berlanjut dan lebih ditingkatkan, tidak hanya di sektor industri namun juga di bidang pendidikan, pariwisata, dan sebagainya,” harapnya.
Ia juga berharap sektor-sektor investasi seperti pembangkit listrik panas bumi bisa dikerjasamakan dengan Korea. “Selain itu produk-produk batik yang khas itu sentranya ada di Jateng, serta produk garmen bisa diandalkan,” imbuhnya.
(way)