JAKARTA, solotrust.com – Pemerintah memastikan program BBM Satu Harga tetap lanjut meski harga minyak dunia berfluktuasi. Hal itu disampaikan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Menurutnya, pemerintah memastikan tetap berkomitmen mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) melalui program BBM Satu Harga.
“Terkait dengan Program BBM Satu Harga, yang penting harus dipahami adalah BBM Satu Harga itu secara volume kecil sekali, amat sangat kecil. Sampai hari ini yang sudah dioperasikan 133 kecamatan yang dulu tidak ada SPBU yang resmi, targetnya hingga akhir tahun ini 170 SPBU," ujarnya, Selasa (2/4/2019).
"Karena konsumsinya kecil sekali, jadi impactnya itu secara nasional tidak ada. Program ini akan tetap dijalankan karena Pemerintah ingin ada semangat keadilan sosial, jadi Pemerintah ingin di wilayah-wilayah terpencil, terluar dan terdalam yang sangat remote masih ada layanan BBM dengan harga yang sama," tambah Jonan.
Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan Pemerintah sejak tahun 2017, hingga 2019 direncanakan akan dibangun 170 penyalur BBM Satu Harga, di mana PT Pertamina (Persero) telah membangun 54 lokasi di tahun 2017 dan 68 lokasi di tahun 2018. Sementara, PT AKR Corporindo 3 lokasi di tahun 2017, dan tahun 2018 sebanyak 6 lokasi. Sehingga totalnya mencapai 131 lokasi.
Untuk tahun 2019, ditargetkan 39 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina, dimana 1 Penyalur telah diresmikan pada tahun 2018, 2 penyalur telah uji operasi dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo. Dengan demikian sampai dengan saat ini secara keseluruhan telah beroperasi 133 Penyalur BBM Satu Harga.
(way)