KARANGANYAR, solotrust.com- Bertepatan dengan momentum peringatan hari Kartini, Pejuang Sosial Community (PSC) Karanganyar mengadakan aksi berbagi dengan lansia dan wanita yang berprofesi seperti pemulung dan tukang parkir. Tidak hanya itu di hari yang sama PSC juga berbagi dengan anak yatim termasuk diantaranya anak dari korban kecelakaan Desta dan Yuke
Perwakilan dari PSC Eko Daryanto mengatakan khusus untuk Desta dan BSC menggalang donasi bantuan untuk korban kecelakaan. Hasilnya pagi ini menyerahkan donasi 9 juta lebih yang merupakan sumbangan dari member PSC maupun dermawan yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Bantuan ini diterima langsung oleh keluarga korban yang didampingi oleh RT korban.
Sebenanrya PSC ini lahir pada 9 April, namun karena ingin berbagi dengan kaum hawa utamanya lansia, acara diundur bertepatan dengan momentum hari Kartini. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan PSC serta masyarakat Karanganyar terhadap lansia, serta sosok seorang ibu yang tanpa mengenal lelah berjuang untuk keluarganya.
Selama 2 tahun ini tidak berjalan sendiri, namun banyak pihak yang membantu kami seperti dukungan dari Kodim dan Polres Karanganyar. Sementara itu yang tidak kalah penting adalah support yang sangat luar biasa dari Pemkab Karanganyar melalui dinas sosial.
“Di moment aniversary PSC kedua ini kami memberikan apresiasi yang sangat besar sekali terhadap Pemkab Karanganyar dimana menjadi satu-satunya daerah yang mengatur lansia dalam Perda. hal ini tentu selaras dengan perjuangan PSC melalui sejumlah program diantaranya gerakan peduli lansia yang sudah kita laksanakan pada tahun 2017 silam. Saat itu kami bersama Polres mengadakan gerakan peduli lansia di kampung lansia binaan PSC yang ada di Kecamatan Jumantono, Desa Sedayu dimana saat itu kita membagikan sembako dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk lansia," jelas Eko Daryanto.
Tentu saja di usia 2 tahun ini ke depan pasti akan banyak tantangan diantaranya PSC mendorong gerakan sosial untuk bersama sama mewujudkan Kabupaten Karanganyar sebagai pelopor kota sosial pertama di Indonesia. "Hal itu tentu tidak mudah, tapi dengan respon dari masyarakat kemudian didukung program sosial dari Pemkab kami optimis cita cita itu akan terwujud,” ujarnya. (nas)
(wd)