SOLO, solotrust.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta Nurul Sutarti mengungkapkan, saat ini terdapat lima anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Solo.
"RS DKT terdapat dua anggota KPPS, RS Panti Waluyo satu anggota KPPS, RS Dr Oen Surakarta satu anggota KPPS, dan RS Brayat Minulya terdapat satu anggota KPPS yang dirawat, itu catatan kami," kata Nurul kepada solotrust.com ditemui di Kantor KPU setempat, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (26/4/2019).
Pihaknya juga menyampaikan rasa duka mendalamnya kepada anggota KPPS yang meninggal dunia serta keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, KPU juga menggelar doa bersama bagi anggota KPPS yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit agar segera sembuh.
“Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di seluruh kecamatan kami monitoring dalam kesehatan yang cukup baik saat ini,” ujar dia.
Menurut Nurul, saat ini sedang berlangsung penghitungan manual berjenjang oleh PPK di tiap kecamatan di Kota Solo, hanya Kecamatan Serengan yang telah menyelesaikan penghitungan manual di tingkat kecamatan dan dikirim ke KPU Kota.
"Empat kecamatan sisanya kita targetkan selesau hingga 2 Mei 2019 mendatang," jelas Nurul.
Sebelumnya diberitakan, KPU Kota Surakarta mengadakan salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan ratusan anggota KPPS yang telah meninggal selama bertugas pada proses Pemilu 2019. Salat gaib dan doa bersama dipimpin Anggota Divisi Bidang Perencanaan, Data dan Informasi KPU Surakarta Kajad Pamudji Joko Waskito dan diikuti sekitar 30 pegawai KPU di Kantor KPU setempat, Jumat (26/4/2019).
Selain mendoakan arwah anggota KPPS yang telah meninggal , doa tersebut juga didaratkan kepada para anggota KPPS di Kota Solo yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kegiatan salat gaib dan doa bersama ini kami lakukan untuk mendoakan ratusan KPPS yang meninggal selama proses penyelenggaraan Pemilu 2019 agar almarhum diberikan tempat terbaik di sisi yang maha kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan anggota KPPS lainnya yang sedang dirawat di rumah sakit segera diangkat penyakitnya," kata Kajad.
“Harapannya tidak ada KPPS yang meninggal maupun sakit selama proses penghitungan manual di tingkat kecamatan berlangsung," imbuhnya. (adr)
(way)