Hard News

Tonton Solo 24 Jam Menari di ISI Surakarta, Kaka Slank : Ini Seru Banget!

Jateng & DIY

30 April 2019 11:41 WIB

Kaka Slank saat menghadiri Hari Tari Sedunia di Pendopo ISI Surakarta, Senin (29/4/2019).

SOLO, solotrust.com- Vokalis Grup Band Slank, Akhadi Wira Satriaji "Kaka Slank" menghadiri kegiatan Hari Tari Sedunia Solo 24 Jam Menari #GegaraMenari di Kompleks Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin (29/4/2019).

Kaka tampak antusias menyaksikan kelompok demi kelompok tari dari berbagai daerah yang membawakan jenis tarian berbeda-beda. Total ada 191 kelompok tari yang menampilkan 600 jenis tarian dalam event prestisius ini.



"Seru banget, ini pertama kali aku hadir di acaranya ISI untuk menyambut Hari Tari sedunia, memang sengaja datang sendiri pengen nonton ini," kata Kaka saat dijumpai solotrust.com di sela acara.

Kaka berharap melalui kegiatan besar seperti ini yang melibatkan banyak seniman dapat membuat tari-tarian di Indonesia khususnya di Solo ini dapat dilihat oleh dunia luas. Ia pun mengapresiasi penampilan tari dari para penyandang disabilitas yang membawakan tarian dengan apik.

"Budaya itu tools pemersatu bangsa, tari-tarian ini harusnya bisa mempererat khususnya seniman di Solo ini, dunia harus melihat ini. Apalagi tadi anak-anak difabel semangatnya luar biasa, dan saya penasaran itu latihannya gimana," ujarnya.

Solo 24 jam menari merupakan agenda rutin ISI Surakarta dalam memperingati Hari Tari Sedunia. Menariknya, tarian dalam kegiatan ini dibawakan mulai dari penari usia anak hingga dewasa, penari disabilitas dan empat penari yang menari 24 jam nonsetop. Mereka secara bergiliran menyuguhkan tarian dalam waktu 24 jam mulai 29 - 30 April 2019 pukul 06.00 WIB - 06.00 WIB.

Untuk lokasi pelaksanaannya berada di pendopo, teater besar, teater kecil, dan halaman gedung rektorat ISI Surakarta, Kentingan, Jebres. Beberapa penari asal luar negeri juga meramaikan acara ini, seperti dari Perancis, Filipina, dan Australia.

Ketua umum World Dance Day 24 jam menari Eko Supriyanto mengatakan, tema yang diusung tahun ini adalah  “Urip Mawa Murup, Urip Hanguripi” dan tagline #GegaraMenari untuk meramaikan media sosial yang banyak digemari kalangan milenial.

"Tema yang diangkat memiliki makna hidup dengan semangat, hidup yang memberi hidup, sehingga melalui acara ini kami ingin memperlihatkan tari sebagai bagian yang menyatu dalam kehidupan masyarakat dan seni yang memberikan hidup bagi persatuan, kesatuan, dan keragaman seluruh penjuru daerah Indonesia dan mancanegara,” kata Eko.

Eko berharap, melalui gelaran Solo 24 jam menari yang ke-13 kalinya ini, menjadi wadah beragam seni dari sanggar-sanggar yang ada di Indonesia untuk semakin mengeksplore karya mereka serta bertukar ilmu dan pikiran. (adr)

(wd)