Ekonomi & Bisnis

Ramadan, Penjualan Kurma Melonjak

Ekonomi & Bisnis

10 Mei 2019 07:11 WIB

Kurma laris diburu masyarakat.

SOLO, solotrust.com - Penjualan buah kurma mengalami peningkatan pada periode bulan suci umat Islam, bulan Ramadan 1440 Hijriyah tahun 2019 ini.

Pemilik Toko Tayyiba, Nunung Sulthonah mengungkapkan, bahwa penjualan buah kurma mulai meningkat sejak 2 pekan sebelum memasuki bulan puasa.



"Kurang 2 minggu sudah meningkat, ya untuk takjil, pribadi, untuk buka puasa. Banyak, beda dibanding hari biasa. Kalau gini masih banyak, setelah seminggu puasa mulai menurun," tuturnya, Rabu (8/5/2019).

Menurutnya, kenaikan penjualan buah kurma di periode Ramadan ini mencapai lebih dari 100% per hari. Bila hari biasa penjualan kurma di kisaran 100-200 kilogram, maka di awal bulan puasa ini bisa mencapai 300-400 kg per harinya.

Terkait harga jual buah kurma terhitung variatif karena pihaknya menjual sekitar 30 macam jenis kurma. Kurma yang diimpor berasal dari berbagai negara di kawasan Timur Tengah mulai dari kurma Madinnah, kurma Mesir, kurma Tunisia, dan lainnya. Dimana beda asal negara menghasilkan tekstur buah yang beda pula.

"Harga kurma stabil tidak ada kenaikan, antara Rp 40 ribu sampai Rp 300 ribuan. Dari asal negara dan teksturnya beda-beda. Tapi yang banyak laku yang di bawah Rp 100 ribu, terutama di bawah Rp 50 ribu per kilogram," jelasnya.

Adapun harga kurma dipatok antara Rp 40 ribuan sampai Rp 300 ribuan per kg. Kurma yang paling laris diminati masyarakat adalah jenis kurma yang di bawah harga Rp 100 ribuan. Antara lain kurma Mesir di harga Rp 40 ribuan, kurma Lukluk di harga Rp 50 ribuan dan kurma Tunisia di harga Rp 55 ribuan.

Seiring banyaknya permintaan kurma di masyarakat yang mendongkrak jumlah penjualan, pihaknya tentu menaikkan stok barang. Namun, wanita berjilbab tersebut enggan menyebutkan jumlah peningkatan stok kurma. (Rum)

(wd)