Serba serbi

Tampil Inklusif, Masjid Izzatul Islam Hadirkan Ceramah Berbahasa Isyarat untuk Jemaah Tuli

Serba serbi

27 Maret 2025 10:57 WIB

Masjid Izzatul Islam di Grand Wisata, Kabupaten Bekasi. (Dok. Instagram/@masjidizzatulislam)

BEKASI, solotrust.com – Berdiri megah dengan kubah utama berwarna emas dan enam kubah kecil mengelilinginya, Masjid Izzatul Islam di Grand Wisata, Kabupaten Bekasi, bukan sekadar tempat ibadah, namun juga sebagai pusat kegiatan keagamaan inklusif.

Sejak didirikan pada 2012 silam atas inisiatif warga, masjid berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi ini terus berkembang, termasuk menghadirkan ceramah berbahasa isyarat bagi jemaah tuli.



Langkah ini menjadikan Masjid Izzatul Islam sebagai salah satu masjid percontohan ramah difabel di Indonesia. Program ceramah berbahasa isyarat dilaksanakan setiap bakda zuhur, bekerja sama dengan Majelis Tuli Bekasi.

Penerjemah bahasa isyarat ditempatkan di samping mimbar untuk menerjemahkan materi secara langsung agar jemaah tuli dapat memahami isi ceramah dengan mudah. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Izzatul Islam, Aris Heriyadi, mengatakan, inisiatif ini bertujuan menghadirkan lingkungan ibadah lebih inklusif.

"Jemaah yang datang ke sini dari berbagai kalangan. Kebetulan ada kawan dari Majelis Tuli Bekasi yang sedang beritikaf di sini. Kami fasilitasi mereka untuk berceramah menggunakan bahasa isyarat," ungkapnya, Senin (24/03/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

Program ini lahir dari keinginan untuk memastikan semua jemaah dapat memperoleh ilmu agama tanpa hambatan komunikasi.

"Kami ingin memberikan ruang setara bagi semua orang, termasuk saudara-saudara kita yang tuli. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin yang seharusnya bisa diakses oleh siapa saja," kata Aris Heriyadi.

Langkah ini mendapat apresiasi dari Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama, Arsad Hidayat. Ia berharap program ini bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lain agar lebih ramah terhadap kelompok difabel.

"Kami sangat mendukung program ini karena merupakan wujud nyata dari Islam yang ramah dan inklusif. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pembinaan umat yang harus bisa diakses oleh semua kalangan," ujar Arsad Hidayat.

Pesona Arsitektur Megah dan Menenangkan

Masjid Izzatul Islam tak hanya dikenal karena program-program inklusifnya, namun juga arsitekturnya yang khas. Kubah utamanya terletak tepat di tengah masjid, dikelilingi enam kubah kecil berwarna serupa, menghadirkan kesan megah berpadu nuansa ketenangan.

Fasad masjid dihiasi garis-garis lengkung dengan aksen warna lembut pada dindingnya. Desain ini tak hanya mempercantik tampilan luar, namun juga memberikan atmosfer tenteram bagi jemaah, terutama bagi mereka yang menjalankan iktikaf di akhir Ramadan. Berkapasitas 2.000 jemaah, Masjid Izzatul Islam menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Kabupaten Bekasi yang memiliki motto ‘Swatantra Wibawa Mukti.’

Lebih dari sekadar Tempat Ibadah

Selain sebagai rumah ibadah, Masjid Izzatul Islam juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Majelis taklim rutin digelar untuk membimbing jemaah dalam memperdalam ilmu agama. Masjid ini juga memiliki program dakwah khusus bagi kelompok disabilitas, memastikan semua lapisan masyarakat memiliki akses sama terhadap ajaran Islam.

Selain itu, masjid ini mengelola baitul mal yang menghimpun zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat. Dana terkumpul kemudian disalurkan kepada warga membutuhkan, memperkuat peran masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan kesejahteraan umat.

Memiliki berbagai program inovatif dan arsitektur memukau, Masjid Izzatul Islam bukan hanya tempat beribadah, namun juga simbol inklusivitas dan kepedulian sosial di Kabupaten Bekasi.

(and_)