Pend & Budaya

Anoman Obong, Huru - Hara di Negara Alengka

Budaya

17 Juni 2019 10:53 WIB

Cuplikan adegan Sendratari Ramayana dengan Lakon Anoman Obong di Panggung Terbuka Taman Balekambang, Jumat (14/6/2019).

SOLO, solotrust.com- Sebuah misi Anoman dalam melakukan perjalanan melintasi hutan belantara dan samudera ke negara Alengka atas titah Prabu Rama Wijaya dari Negara Pancawati untuk mencari keberadaan Dewi Shinta yang hilang diculik oleh Rahwana.

Baca juga:



Pentaskan Anoman Obong, Sanggar Metta Budaya Turut Libatkan 80 Orang Penari Anak

Sesaat sebelum Anoman meninggalkan Negara Pancawati, ternyata Anggada pun  menghadap Prabu Rama dan berkehendak mengemban tugas yang sama. Perkelahian dalam memperebutkan tugas pun tak terelakkan,  meskipun pada akhirnya dapat dilerai oleh Prabu Rama.

Setelah Prabu Rama menguji keduanya, Anoman pun keluar sebagai pemenang dengan kesanggupan membawa Dewi Shinta kembali ke Pancawati dalam tempo satu hari dengan disertai para Punakawan, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.

Anoman bersiasat dan terbang menuju kahyangan menghadap Batara Surya untuk menghentikan putaran matahari agar arcapada tampak tetap benderang sebagai siang dan ia dapat mencapai Alengka seperti janjinya kepada Prabu Rama. Lagi - lagi perdebatan dan perkelahian pun terjadi, Batara Surya menolak permintaan Anoman hingga Semar pun terpaksa turun tangan dan Batara Surya pun akhirnya bersedia memenuhi keinginan Anoman.

Singkat cerita, sampailah Anoman di Istana Alengka dan berhasil menemui Dewi Shinta untuk membawanya kembali kehadapan Prabu Rama. Namun sayang, Indrajid putra Dhasamuka yang sedang berjaga di istana memergoki keberadaan Anoman di Keputren Taman Asoka sesaat setelah Anoman keluar dari persembunyiannya ketika hendak memberikan cincin sebagai tanda bahwa dialah duta Prabu Rama yang  diutus membawa Dewi Shinta kembali ke Pancawati.

Tak lama, Indrajid dan pasukannya segera mengepung dan menangkapnya. Anoman lantas dibawa ke dalam istana menghadap Prabu Dasamuka dan melaporkan apa yang telah terjadi.

Prabu Dasamuka pun murka dan segera memerintahkan Indrajid beserta bala tentaranya untuk mengikat tubuh Anoman dan membakarnya alun - alun  istana Alengka. Tidak terbakar meski tubuhnya terjilat bara api, Anoman yang terlepas dari ikatannya pun segera melayang tinggi ke angkasa dan melemparkan api - api di tubuhnya ke seluruh bangunan istana, dan Alengka pun porak poranda.

Setelah berhasil meluluh-lantakkan Alengka, Anoman kembali menghadap Prabu Rama untuk menyampaikan kabar gembira tentang keselamatan Dewi Shinta meskipun belum berhasil membawanya karena Dewi Shinta menginginkan Prabu Rama sendiri yang menjemputnya.

Bersama Anoman, Prabu Rama segera kembali ke Alengka. Rahwana tak mau tinggal diam. Kali ini, pertempuran sengit pun terjadi antara Prabu Rama dengan Rahwana dan berakhir dengan kematian Rahwana.

Adegan kekalahan Negara Alengka atas kematian Rahwana hingga keberhasilan Prabu Rama membawa Dewi Sinta dari Alengka ke Pancawati tersebut menjadi penutup dari pertunjukan Sendratari Ramayaya dengan lakon Anoman Obong garapan Sanggar Metta Budaya Surakarta yang dihelat di Panggung Terbuka Taman Balekambang Surakarta, (Jumat, 14/6/2019).

Ditemui solotrust.com di sela pementasan Ari Satrio Wibowo, selaku koreografer sekaligus sekretaris Sanggar Metta Budaya Surakarta mengatakan bahwa pementasan Sendratari Ramayana tersebut merupakan  program tahunan yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Surakarta.

"Pementasan ini merupakan programnya Dinas Pariwisata Surakarta, khususnya UPTD Balekambang yang setiap tahunnya memberikan kesempatan kepada sanggar - sanggar kesenian untuk menyelenggarakan pergelaran di panggung terbuka ini. Kebetulan kami mendapat giliran untuk mementaskan Sendratari Ramayana dengan lakon Anoman Obong", pungkas Ari. (Kc)

(wd)