Hard News

Kampus UNS Jadi Tuan Rumah Pertemuan Diaspora Jawa 20-23 Juni 2019

Jateng & DIY

20 Juni 2019 15:03 WIB

Ketua Panitia Kegiatan, Setyo Budi dalam jumpa pers di Ruang Sidang 1 Gedung Rektorat dr. Prakosa UNS, Kentingan, Jebres, Solo, Rabu (19/6/2019).

SOLO, solotrust.com -Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta didaulat menjadi tuan rumah pertemuan Diaspora Jawa yang diselenggarakan pada 20-23 Juni 2019. Ketua Panitia Kegiatan Setyo Budi mengatakan, menilik sejarahnya, Diaspora Jawa merupakan keturunan dari orang-orang Jawa yang di masa lampau melakukan migrasi ke berbagai negara.

Untuk menyambutnya, UNS membuat rangkaian acara untuk mengobati kerinduan Diaspora Jawa terhadap tanah tumpah darah dan budaya leluhurnya. Ia menyebut ada 8 kelompok besar yang hadir dalam acara ini.



“Tujuh negara Diaspora Jawa meliputi Malaysia sebanyak 123 peserta, Belanda 38 peserta, Singapura 26 peserta, New Caledonia 51 peserta, Suriname 6 peserta termasuk Duta Besar Suriname untuk Indonesia, China 2 peserta, Amerikat Serikat 1 peserta, serta Diaspora Jawa yang berasal dari pulau-pulau lain di Indonesia sebanyak 21 peserta. Jumlah keseluruhan sebanyak 268 peserta,” terang Setyo Budi dalam jumpa pers di Ruang Sidang 1 Gedung Rektorat dr. Prakosa UNS, Kentingan, Jebres, Solo, Rabu (19/6/2019)

Dalam kegiatan tersebut, UPT Layanan Internasional dan Pusat Studi Javanologi (Institut Javanologi) LPPM UNS yang mandegani pelaksanaannya bekerjasama dengan Paguyuban Javanese Diaspora Network: Ngumpulke Balung Pisah (JDN) serta Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.

Berbagai kegiatan berbasis budaya Jawa digelar di UNS yang sebagian besar bertempat di Pendapha Javanologi, serta Lobi Perpustakaan UNS dan di Ruang Sidang Senat. Mulai dari prosesi pembukaan yang penuh nuansa simbolik Jawa, sarasehan yang bertema “Ngelmu Jawa”, Pemutaran dan diskusi film Sugeh karya dari peserta Malaysia, Pentas Seni dari peserta, Pameran karya seni dan data kesejarahan Diaspora Jawa, serta malam kesenian dalam agenda madhang bareng.

”Hal yang menarik dari acara besar berskala dunia tersebut adalah menggunakan Boso Jowo Ngoko sebagai bahasa pengantarnya. Hal itu terjadi karena para peserta yang dari berbagai belahan dunia tersebut mayoritas menguasai bahasa Jawa ngoko,” ujarnya.

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho berharap kegiatan ini mampu membangun jaringan paseluduran yang akan ditindaklanjuti dengan jaringan kerjasama, baik dalam bidang pengembangan pendidikan dan budaya. Salah satunya, saat ini UNS melakukan percepatan penyelesaian Gedung Induk Javanologi.

”Dalam rangkaian acara kedhayohan tersebut, Paguyuban JDN dan Pemkot Surakarta juga menyambut dengan berbagai kegiatan, antara lain Solo Tour City, Gala-dinner dengan Walikota, ramah-tamah antar peserta Diaspora, Nonton Wayang, Car Free Day, dan kegiatan lainnya,” ujar Rektor. (adr)

(wd)