SOLO, solotrust.com - Jaringan radio di area Solo Raya mempunyai ide unik dalam merayakan Hari Penyiaran Nasional, yaitu dengan melakukan siaran bareng yang mengudara bertepatan dengan malam Anugerah Penghargaan KPID Jawa Tengah yang diadakan di Lorin Solo Hotel, Sabtu (22/6/2019).
Baca juga:
Anugerah Penyiaran KPID Jateng 2019, Kuatkan Mutu Siaran Bermuatan Kearifan Lokal
Koordinator Program Siarang Bareng, Noer Atmadja menjelaskan, siaran bareng ini dilakukan sejak beberapa tahun lalu saat kota Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan Anugerah Penyiaran KPID. Bahkan bila pelaksanaan penghargaan KPID Jateng tidak dilaksanakan di Solo, saat Harsiarnas tetap dilakukan siaran bareng untuk memperingati hari penyiaran nasional ini.
"Radio-radio yang ada di Solo selalu mengadakan acara mangayubagyo, seperti misalnya 2 tahun yang lalu di Ngarsopuro saar Car Free Day kami mengadakan event di sana seperti senam SKJ bareng, akustik dan lain sebagainya," paparnya pada solotrust.com.
Dalam siaran bareng tersebut, sebanyak 11 radio di wilayah Solo Raya ikut berpartisipasi antara lain PTPN, Ria FM, Solo Radio, Solopos FM, TA Radio, Mentari FM, Persada FM, Emmanuel FM dan lainnya. Dimana satu radio mengirimkan masing-masing satu orang perwakilan untuk bersama-sama penyiar lain menyapa pendengar.
Menurut Noer, ide program yang bertajuk Siaran Bareng Cah Radio yang tercetus beberapa waktu lalu ternyata menginspirasi radio-radio di beberapa kota yang lain untuk melakukan hal serupa.
"Selama ini kan identiknya kalau radio itu sendiri-sendiri. Tapi ternyata kalau di Solo semuanya bisa gabung dan bisa seru-seruan kerja bareng gitu," ujarnya.
Noer berharap rangkaian kegiatan acara dalam rangka Harsiarnas yang selalu diadakan oleh KPID makin mengangkat potensi kearifan lokal, terutama di wilayah Jawa Tengah. Antara lain dengan beragam lomba, pemecahan rekor Muri, pembacaan berita dengan bahasa Ngapak dan lainnya.
Baca juga:
Ini Dia Para Pemenang Anugerah Penyiaran KPID Jateng 2019
Dengan lebih mengangkat konten-konten lokal diharapkan dapat membuat masyarakat melihat adanya radio di Jawa Tengah yang unik-unik dengan ragam konten lokal. Kemudian bisa mengasah para insan radio dan televisi lokal agar bisa lebih lebih berkarya lagi.
"Kalau untuk lomba-lombanya kan berarti untuk memacu mereka untuk berprestasi membuat yang terbaik," pungkasnya. (rum)
(wd)