Ekonomi & Bisnis

Bank Indonesia Solo Ajak Pesantren Giatkan Kemandirian Ekonomi

Ekonomi & Bisnis

24 November 2017 15:32 WIB

Potong pita kerjasama pengembangan PP Al Islam Darul Falah. (solotrust.com/arum)





SOLO, solotrust.com - Sumber dana pesantren terbesar dari iuran santri dan bantuan pemerintah. Sedangkan kontribusi dari unit usaha pesantren masih relatif kecil, hanya 12 persen. Untuk itu, Bank Indonesia membantu pengembangan kemandirian ekonomi pesantren.

Ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Bandoe Widiarto dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen Ahmad Nasirin. Dilakukan di Pondok Pesantren (PP) Modern Islam Assalaam Sukoharjo, Kamis (23/11/2017). Kerjasama itu untuk pengembangan PP Al Islam Darul Falah di Kecamatan Masaran, Sragen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, kecilnya kontribusi unit usaha pesantren akibat berbagai kendala. "Antara lain keterbatasan akses pemasaran, keterbatasan jaringan dari sisi suplai dan permintaan, dan keterbatasan kapabilitas untuk meningkatkan kapasitas ekonomi," ujarnya.

BI juga melakukan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada 4 pondok pesantren, yaitu PP Modern Islam Assalaam Sukoharjo, PP Salafiyah Darul Mubtadi-ien Karanganyar, PP An Najah Nur Ummah Sragen, dan PP Al Islam Darul Falah Sragen.

"Pemberian PSBI sebagai bentuk kepedulian bidang keagamaan serta mendukung peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi pesantren. Tidak hanya dari segi khazanah keilmuan, keberadaan pesantren juga diharap dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui unit usahanya," tuturnya.

Kegiatan tersebut disaksikan lebih dari 2.000 santri, dihadiri oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Pimpinan 4 Pondok Pesantren, dan Pimpinan Perbankan. Perry Warjiyo berbagi pengetahuan mengenai kebanksentralan umum dan juga memotivasi seluruh santri mengenai pentingnya menimba ilmu.

 

(Arum-Wd)

(Redaksi Solotrust)