Ekonomi & Bisnis

PGS Inisiasi Transformasi Digital Tenant dengan Aplikasi PoS

Ekonomi & Bisnis

13 Juli 2019 16:51 WIB

pelatihan aplikasi PoS.

SOLO, solotrust.com- PT. Putera Griya Sentosa atau Pusat Grosir Solo (PGS) melakukan terobosan baru dalam menyiapkan ruang usaha yang terpadu untuk menyambut era digitalisasi. Terobosan baru tersebut dengan cara penerapan aplikasi pencatatan keuangan secara digital melalui aplikasi bernama PoS (Point of Sales). Langkah tersebut dimulai secara bertahap dimana tahap pertama telah berlangsung pada Jumat (12/7/2019).

Pelatihan Tahap I PoS ini mengusung tema "Transformasi Digital Tenant Pusat Grosir Solo bersama Bank BNI dan Whee" yang dilaksanakan di The Royal Surakarta Heritage. Sebanyak 44 tenant dari total 700 tenant yang ada di PGS diundang untuk mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi PoS tersebut.



General Manager PGS, Ocky Kurniawan menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi era digitalisasi, sehingga tenant harus perlu mengembangkan cara berbisnis. Dalam tahap satu ini diperkenalkan kepada para tenant bagaimana cara mengatur keuangan dan pencatatan serta pengaturan stok melalui aplikasi yang disebut PoS. Sehingga dapat diketahui penjualan secara pasti dan real time dengan minim kemungkinan kesalahan dibanding penghitungan manual.

"Ini tahap awal jadi tidak semua diundang sekaligus. Karena ini menjelaskan pemakaian aplikasi PoS secara detail sehingga tidak mungkin menggelar acara akbar. Tapi mengundang sedikit demi sedikit karena akan ada tanya jawab untuk pemakaiannya. Tahap satu baru penjelasan tentang transaksi penjualan, tidak cuma menghitung uang tapi juga inventori (stok barang)," paparnya pada solotrust.com di sela acara, Jumat (12/7/2019).

Menurutnya, setiap tenant pasti sudah punya telepon seluler sehingga tinggal mengunduh aplikasi PoS. Untuk apliakasi ini pihaknya bekerjasama dengan mitra pengembang aplikasi (software developer). Pengunduhan aplikasi ini secara gratis kemudian tenant diberikan pelatihan terlebih dahulu. Meski memang belum bisa langsung sempurna, tapi pihaknya harus memulai langkah ini sedari sekarang agar tidak ketinggalan di era digital.

"Saya rasa baru PGS yang baru menginisiasi. Ke depan tenant yang baru bergabung dengna kami sudah akan disediakan aplikasi PoS sebagai satu kesatuan ruang usaha kami," imbuhnya.

Terkait penerapan transaksi non tunai di tengah para tenant PGS, Ocky mengungkap bahwa sejauh ini para pedagang sudah memulai transaksi non tunai tapi masih sporadis. Di antara total tenant di PGS baru sekitar 20 persen yang sudah familiar dengan transaksi non tunai, sisanya masih manual. Untuk itu pihaknya akan menggalakkan lagi penerapan transaksi non tunai. Sebab selama ini masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala tenant beralih ke transaksi non tunai.

"Karena mereka merasa kalau pakai sistem harus keluar duit. Selain itu tidak semua tenant punya EDC, dan hari ini beberapa tenant dikasih EDC dari BNI untuk memfasilitasi pembayaran melalui kartu kredit, kartu debit maupun fintech seperti LinkAja," jelasnya.

Langkah transformasi digital yang menyasar para tenant PGS tersebut dilakukan bukan hanya untuk menyambut era digital. Kata Ocky, hal ini sekaligus untuk menyambut konsep baru PGS menjadi The Kalih di masa mendatang. Perubahan secara bertahap dilakukan dimana tahap 1 diperkirakan selesai sekitar 6 bulan ke depan untuk Soft Opening. Tentu diiringi platform digital yang sudah selangkah lebih maju selain aplikasi PoS ini.

"Jadi kami tidak hanya tampilan luar saja yang bagus, tapi kami juga mau yang di dalamnya sejahtera, bisa menghadapi tantangan dan relevan dengan jaman. Upgrade sistem, upgrade tenant dan upgrade gedung. Sehingga saat Grand Opening wajah baru kita harapkan semua sudah on," pungkasnya. (rum)

(wd)