WONOGIRI, solotrust.com- Keberadaan gas melon di Kabupaten Wonogiri dalam beberapa minggu terakhir ini sulit didapat. Bahkan untuk mendapatkannya warga terpaksa harus mengantri panjang, selain dibatasi warga juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan di pangkalan gas lainnya.
Baca juga: Pengoplos Gas Elpiji di Solo Berhasil Disikat Polisi
Seperti di salah satu pangkalan gas yang ada di Kelurahan Wonokarto, Wonogiri, Kamis (18/7/2019). Sudah berjam-jam para warga rela mengantri untuk mendapatkan gas melon atau gas 3 kilogram yang belum dikirim dari agen gas yang ada di Wonogiri.
Sulitnya mendapatkan gas ini sudah dirasakan para warga , bahkan pasca lebaran warga di sekitar Wonokarto kesulitan mendapatkan gas melon.
Untuk mengantisipasi keributan saat mengantri gas, pihak pangkalan mengaku telah menyeleksi calon pembeli. Namun terkadang mereka kesulitan untuk membatasi warga yang bukan berasal dari lingkungan sekitar. Warga dari luar daerah radius Wonokarto juga ikut mengantri, hal inilah yang membuat antrian gas melon mengular.
Pihak pangkalan mengaku mendapat pasokan gas 3 kg dari agen sebanyak 75 tabung, namun demikian dalam hitungan menit seluruh tabung sudah ludes diserbu warga yang sudah mengantri. Untuk mendapatkan gas melon warga cukup dibebani harga pembelian Rp 15.500 per- tabung.
“Stok tiap hari habis karena memang konsumen banyak dan kebanyakan dari luar daerah Wonokarto.” Kata pemilik pangkalan Guritno.
Sementara sejumlah warga mengaku rela mengantri gas melon demi untuk dapat memasak lauk di rumahnya masing-masing. Ketergantungan warga terhadap gas sudah lama terjadi semenjak program gas melon 3 kilogram ini dijalankan pemerintah.
“Setiap hari ngantri gini, kalau gas ndak serep (cadangan -red) terus habis kan repot.” Tutur warga Kiman.
Baca juga: Soal Kelangkaan, Pertamina Tegaskan Distribusi LPG Sudah Sesuai Aturan
Namun demikian ada juga pangkalan yang melarang warga secara bebas mengantri untuk mendapatkan gas melon, alasannya mereka dianggap bukan langganan pangkalan tersebut. Pangkalan gas di Ngadirojo Wonogiri juga demikian, pembelian gas dibatasi satu persatu, hal ini dilakukan agar tidak terjadi aksi borong. (noto)
(wd)