Entertainment

Terkait Konser BTS di Arab Saudi, Begini Komentar Ahli

Musik & Film

21 Juli 2019 09:03 WIB

BTS. (Dok. Big Hit Entertainment).

Solotrust.com - BTS akan kembali mencetak sejarah dengan konser musiknya. Grup beranggotakan RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook itu akan menggelar konser solo di stadion terbesar di Arab Saudi untuk pertama kalinya.

Berdasarkan keterangan Big Hit sebagaimana dikabarkan Yonhap (15/7), BTS akan menjadi artis non-Arab Saudi pertama yang akan menggelar konser berlevel stadion di negara tersebut.



BTS akan menggelar konsernya di King Fahd International Stadium (Stadion Internasional King Fahd) di Riyadh, ibukota Arab Saudi pada 11 Oktober 2019 sebagai bagian akhir tur "Love Yourself: Speak Yourself", sebelum benar-benar berakhir di Seoul, Korea Selatan.

Untuk informasi, King Fahd International Stadium adalah stadion terbesar di Arab Saudi dengan kapasitas lebih dari 68.000 tempat duduk berdasarkan data stadiumdb.com. Stadion yang dibangun pada tahun 1987 ini  menjadi stadion dengan atap terbesar di dunia. 

Dikutip dari stadiumguide.com, fitur yang menonjol dari stadion ini adalah atap dan eksteriornya yang terdiri dari 24 tenda putih besar, yang mengingatkan pada tenda Badui, yang bersama-sama membentuk bunga dan mengekspresikan luasnya gurun.

Setelah konser di Arab Saudi, BTS akan pulang ke Korea Selatan dan mengakhiri tur dunia ini dengan menggelar konser di Seoul pada 26, 27 dan 29 Oktober di Olympic Stadium.

Lalu, apa arti dari konsernya BTS di Arab ini? Sebagaimana dilansir dari laporan reporter Ahn Sung Mi dari The Korea Herald, Jumat (19/7/2019), seorang profesor di Akademi Diplomatik Nasional Korea yang berspesialisasi di Timur Tengah bernama In Nam Sik memberikan komentarnya terkait hal ini.

"Arab Saudi adalah negara yang sangat konservatif dan sedang mencoba untuk lebih terbuka dalam beberapa tahun ini. Konser-konser dilarang hingga beberapa waktu lalu, namun negara itu mulai mengakui bahwa masyarakat menginginkan event-event budaya. Arab Saudi ingin menunjukkan pada dunia bahwa mereka berubah. Mengizinkan BTS untuk tampil di negaranya adalah sebuah langkah yang signifikan dalam upaya reformasinya," kata profesor tersebut.

Negara di Timur Tengah itu baru-baru ini mengalami beberapa perubahan sebagai hasil upaya reformasi dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dalam upaya untuk melakukan diversifikasi dari minyak dan menciptakan masyarakat yang lebih berwawasan ke depan, Arab Saudi menerapkan transformasi sosial dan budaya yang signifikan. Secara khusus, kerajaan itu berusaha memelihara dunia hiburan yang baru lahir ini dengan adanya konser, bioskop dan sektor pariwisata

Profesor itu juga mengatakan bahwa konser BTS di Arab Saudi akan memiliki dampak yang berarti pada dinamika negara yang berubah, serta penyebaran K-pop di wilayah tersebut. Tapi ini juga bisa menjadi perhatian bagi generasi yang lebih tua.

Di Arab Saudi yang masih menegakkan pemisahan gender berdasarkan interpretasi ketat terhadap hukum Islam, baru dalam dua tahun terakhir ini perempuan diberi hak mengemudi serta memasuki stadion untuk menonton pertandingan olahraga dan konser. Perempuan sendiri untuk pertama kalinya boleh memasuki Stadion Internasional King Fahd pada bulan September 2017.

Jika konser BTS di Arab Saudi berhasil, orang-orang dalam dari  industri hiburan Korea Selatan berharap lebih banyak grup K-pop yang akan tampil di sana.

Selain Super Junior dan Stray Kids yang tampil dalam rangkaian Festival Jeddah Seasons 2019 beberapa waktu lalu, artis lain seperti Jason Derulo, David Guetta, Black Eyed Peas dan Mariah Carey diketahui pernah tampil di negara tersebut. (Lin)

(wd)