Serba serbi

Persis Solo Mau Dibawa ke Mana? Serukan Sekjen Dedi Out

Olahraga

26 Juli 2019 19:04 WIB

Aksi elemen suporter pendukung Persis Solo di Halaman Balai Kota Surakarta menuntut dicopotnya Sekjen Dedi M.Lawe dari tubuh manajemen Persis Solo, Jumat (26/7/2019).

SOLO, solotrust.com - Hasil buruk yang dilakoni Persis Solo dalam mengarungi Kompetisi Liga 2 membuat pendukung setianya, Pasoepati dan elemen suporter lainnya gerah. Mereka menuntut keras perombakan dalam tubuh kepengurusan tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu.

Ratusan elemen suporter Persis Solo menyambangi Balai Kota Surakarta, Jumat (26/7/2019) siang untuk mengadu kepada Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo ihwal prestasi tim kebanggan Kota Bengawan yang terus merosot. Mereka juga ingin Persis Solo kembali di tanah kelahirannya.



Baca: Dishub Babat Habis Stiker-Stiker yang Tertempel di APILL dan PJU

Dalam aksi tersebut elemen suporter itu membentangkan sejumlah spanduk bernada protes kepada Sekjen Persis Solo Dedi M. Lawe, seperti “Dedi lawe isih betah urip ora”, “Dedi out”, “Dedi pembual besar”, “Tresno iki dudu mung dolanan”.

"Kami minta pak Rudy yang kami anggap sebagai sesepuh Persis Solo sekaligus Wali Kota untuk menjembatani aspirasi suporter dengan owner klub Persis Solo Sigit Harto Wibisono. Kami menuntut penonaktifan oknum yang tidak profesional dalam tubuh manajemen PT. Persis Solo Saestu seperti Dedy M.Lawe beserta kroni-kroninya yang saat ini berada di jajaran manajemen sehingga berdampak pada buruknya performa Persis Solo,” ujar Koordinator aksi, Iwan Samudra kepada solotrustcom di sela aksi.

Pasoepati merasa komunikasi yang dijalin dengan manajemen baik secara lisan maupun tertulis menemui jalan buntu dan tidak ada itikad baik dari manajemen untuk mau “duduk” bersama suporter.

Pasoepati dan elemen suporter lain sampai saat ini masih memboikot laga Persis Solo yang ber-home base di Stadion Willis, Madiun, hal itu dilatarbelakangi karena ketidakcocokan suporter dengan sikap manajemen yang cenderung tertutup bahkan menggelar launching tim di Madiun pada pertengahan bulan lalu.

“Kami berharap pak Rudy mampu untuk mengembalikan Persis ke Solo dan bermain di Stadion Manahan setelah selesai renovasi nanti, Persis Solo marwahnya ya di Solo,” tutur Iwan

Pasoepati menilai ada ketidaksinkronan antara pengurus klub, pelatih, Pemkot, Askot (Asosiasi Kota) PSSI dan stakeholder lainnya sehingga menghambat prestasi dan pembentukan tim.

"Seandainya ada tujuan yang sama antara pengurus, pelatih, askot dan pemkot yang sama-sama saling mendukung bisa dengan pengembangan bibit-bibit pemain, nantinya akan memberikan dampak positif bagi tim pastinya," kata Ketua Korwil Pasoepati Banjarsari, Tomi, Pasoepati

Dengan bertemu Wali Kota, Pasoepati berharap ada solusi yang ditelurkan untuk mengembalikan kejayaan Persis Solo sebagai tim legendaris di Indoensia dan bisa menembus kompetisi Liga 1.

"Kita tidak ingin disibukkan lagi dengan urusan manajemen yang tidak profesional, manajemen menjadi masalah setiap musimnya, saya harap pak Rudy menjadi pintu untuk keluar dari kebiasaan buruk internal selama ini," ujar dia

Saat ini Persis Solo berada di posisi 8 dari 10 tim di klasmen Grup Timur. Dari 6 pertandingan yang sudah dijalani, Persis Solo mengoleksi 4 kali seri, 1 kali kalah dan hanya 1 kali menang dengan poin 7 hanya selisih 2 poin dari Persatu Tuban yang menghuni papan bawah. Kemenangan persis Solo hanya diraih kala melawan Madura FC dengan skor 0 - 1. (adr)

(wd)