TAPANULI UTARA — solotrust.com — Nasib nahas dialami anggota Provos Polres Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Brigadir David Marpaung. Dirinya tewas saat menyelamatkan korban kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Km 32 Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, Kamis (10/8/2017).
Kapolres Tapanuli Utara AKBP Jonius TP Hutabarat menjelaskan, personelnya tersebut meninggal dunia saat bertugas bersama puluhan personel lainnya untuk melancarkan arus lalu-lintas yang sempat mengalami kemacetan selama satu malam akibat adanya pelebaran jalan, Kamis (10/8/2017).
Pelebaran jalan mengakibatkan tanah yang berada di lokasi menutupi sebagian badan jalan sehingga dibersihkan dengan alat berat. Karena kondisi di Desa Lobu Pining hujan terus, menyebabkan kondisi jalan licin. “Jadi bukan karena longsor, ya. Di jalan itu ada tanah yang menyebabkan licin,” ujarnya.
AKBP Jonius memaparkan, meninggalnya Brigadir David berawal saat Polres Tapnuli Utara mendapat informasi adanya kemacetan di kawasan Desa Lobu Pining. Di antara kemacetan, ada rombongan bus jemaah calon haji yang hendak menuju Asrama Haji Medan.
“Mendapat kabar itu, sekitar pukul 07.00 WIB, Kapolres bersama sekitar 50 personel menuju lokasi untuk mencairkan kemacetan lalu-lintas. Kondisinya saat kita tiba, kendaraan yang terjebak macet tidak berani semua melintas. Kita bersihkan dulu jalannya menggunakan alat berat,” katanya.
Setelah dibersihkan, petugas mencoba beberapa mobil untuk lewat. Petugas pun memprioritaskan bus yang ditumpangi rombongan jemaah calon haji asal Kabupaten Mandailing Natal, karena bergegas menuju ke Asrama Haji Medan dan sudah telat.
Menurutnya pada saat menyelamatkan bus rombongan calon haji dari kemacetan, bus pertama mulus begitu juga dengan bus kedua. Sebelum melintas, para penumpang diturunkan semua. Namun, bus rombongan ketiga sedikit bermasalah. Dari atas sudah mulai tergelincir karena kondisi jalan licin. Melihat kondisi itu, para penumpang diturunkan. Selanjutnya, bus melintas dibantu pakai alat berat.
“Tiba-tiba, bus di belakangnya ikut dan sudah lepas kendali. Para petugas pun panik dan berlarian. “Ada yang ke jurang dan ada yang lari entah ke mana-mana. Buyarlah kita di situ semuanya,” terang Kapolres.
Dalam kepanikan tersebut, tanpa disadari ada satu personel, Brigadir David Marpaung, hendak menyelamatkan orang dan pengendara lain yang berada di bawah. Brigadir David berupaya agar bus yang kehilangan kendali itu tidak mengenai orang dan pengendara yang berada di bawah. Namun, upaya penyelamatan itu justru mengakibatkan korban terlindas bus.
“Brigadir David saat itu tersebut berupaya agar bus yang kehilangan kendali itu tidak mengenai orang dan pengendara yang berada di bawah. Namun, upaya penyelamatan itu justru mengakibatkan Brigadir David terlindas bus,” tutur Kapolres.
Brigadir David meninggal dunia, ia meninggalkan seorang istri dan balita berumur satu tahun. Istri alamarhum Boru Nainggolan tidak kuasa menahan tangisnya. Sedetik pun ibu rumah tangga ini tidak mampu menahan air matanya sembari merangkul satu-satunya buah hati mereka, Dominique Briliano Eksaudi, yang masih berusia satu tahun.
Di sela isak tangisnya, lirih dan terbata istri alamrhum berujar, “Nak, tidak ada lagi kawan kita bermain seperti biasanya”.
“Semasa hidupnya, almarhum terkenal cukup rendah hati dan bergaul baik di kampung ini. Dia satu-satunya anak orangtuanya yang mengikuti jejak menjadi polisi,” ujar Agus, teman almarhum di Perdagangan.
Sementara itu, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Imam Mukhair menegaskan, polisi yang meninggal dunia bukan disebabkan oleh bus yang ditumpangi para calon haji asal Kabupaten Mandailing Natal.
Berdasarkan hasil koordinasi yang diterimanya dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal, Muksin Batubara, rombongan jemaah calon haji menumpangi empat bus. Pada saat di lokasi, ada bus dengan model yang sama masuk di antara rombongan ketiga dan keempat.
“Bus satu jalan, bus dua jalan, begitu juga bus ketiga. Nah, diantara bus ketiga dan keempat ini ada yang menyelip. Bus inilah yang menabrak hingga menyebabkan dua orang meninggal, satu polisi dan satu lagi warga sekitar. Ini hasil koordinasi saya dari Pak Muksin yang berada di dalam rombongan,” ujar Imam Mukhair sebagaimana dilansir TribrataNews.
Identitas Korban
Adapun identitas korban dalam kecelakaan yakni Brigadir David dan Sobaruddin Lubis, keduanya meninggal. Marganda Lumbangaol (46), sopir II bus ALS Parmohonan Harahap (57) serta Sukdin, ketiganya alami luka berat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Tarutung.
Sedangkan untuk penumpang bus ALS rombongan jemaah haji selamat dari kejadian tersebut dan tidak mengalami luka-luka.