SOLO, solotrust.com – Kelurahan Semanggi berhasil menjuarai Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam Bergizin, Seimbang dan Aman) dan kudapan non beras non gandum yang diselenggarakan oleh Universitas Tunas Pembangunan (UTP) bersama Pemkot Surakarta sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-39.
Sedangkan peringkat kedua ditempati oleh Kelurahan Serengan dan peringkat ketiga Kelurahan Pasar Kliwon. Nilai yang berhasil dikumpulkan Kelurahan Semanggi 8.800, Serengan 8.050 dan Pasar Kliwon 7.875. Perlombaan itu diikuti PKK 13 kelurahan dari 5 kecamatan di Kota Solo, diselenggarakan di Kampus 1 UTP Surakarta, Balekambang, Manahan, Solo, Selasa (13/8/2019).
Ketua Pelaksana lomba, Setie Hrieni mengatakan, kriteria penilaian ditentukan berdasarkan rasa, kreasi, gizi, penyajian dan ragam bahan yang turut ditinjau oleh Istri Wali Kota Surakarta, Endang Prasetyaningsih selaku ketua Tim Penggerak PKK Surakarta. Setiap peserta dengan piawai menyajikan hidangan berupa salad, steak tempe, soup kembang kinasih, rolade tahu, jus dan sebagainya yang disajikan dalam bentuk kreasi berwarna-warni dengan bahan-bahan pangan sehat polo pendem meliputi, kimpul, ketela pohon ketela rambat, jagung, waloh, sagu dan sejenisnya, termasuk ragam buah-buahan.
“Lomba ini diikuti oleh 5 kecamatan, masing-masing kecamatan diikuti 3 kelurahan, yang absen 2, ini tahun kelima kami (UTP) kerjasama dengan PKK Kota Surakarta, mereka ini juara-juara dari kelurahan dibawa ke kecamatan, kemudian dibawa ke UTP ini. Tim juri bertanya, salah satunya yang sagu tadi, menjelaskan bahwa hidangan ini untuk orang berpenyakit lambung, orang sakit lambung kan kalau bisa menghindari beras,” bebernya kepada solotrustcom di sela kegiatan.
Dijelaskan Setie, pemenang nantinya akan maju ke tingkat provinsi. Pada perlombaan ini dinilai oleh 4 juri masing-masing dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Ikatan Chef Indonesia, Guru Tata Boga dan isteri Rektor UTP, Dyah H. Pemenang diambil dari juara 1 hingga 3 dan juara harapan 1 hingga 3. Para pemenang mendapatkan trofi piala dan uang pembinaan senilai masing-masing Rp 3 juta, Rp 2,5 juta, Rp 2 juta, satu juta rupiah, Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu.
Ia menyampaikan, lomba B2SA ini juga bersifat mengedukasi masyarakat tentang pangan sehat di kalangan masyarakat. Setie UTP menambahkan bila UTP Surakarta melakukan tranggulasi dengan salah satu supermarket di Kota Solo untuk mengiriman sayur dan bahan organik.
“Intinya menuju ke kesehatan, 4 sehat 5 sempurna kan sekarang tidak begitu populer kita usunglah B2SA ini, harapannya semua konsumsi berbahan organik dan sehat aman dikonsumsi,” ujar dosen prodi agro teknologi Fakultas Pertanian UTP itu.
Adapun selain Lomba B2SA dan Kudapan Non Beras Non Gandum, acara juga dimeriahkan dengan pameran dan bazaar produk lokal Usaha Mikro Kecil dan Menengah se-Solo Raya diantaranya produk-produk seperti minuman sari jagung, egg roll sawo, kopi ndorog wonogiri, olahan bandeng, bumbu pasta, karak beras, aneka macam keripik dan macam produk lainnya, total diikuti sebanyak 18 UMKM dari wilayah Solo Raya. Selain itu, adapula penyuluhan kopi nusantara serta pembagian 100 paket sembako murah.
Sementara itu, Rektor UTP Surakarta, Prof Tresna Priyana Soemardi, mengatakan, hidup di Indonesia patut disyukuri karena ketersediaan aneka ragam bahan pangan di lingkungan alam, namun diperlukan kreatifitas dan inovasi untuk menyajikan bahan pangan itu menjadi sebuah kudapan yang sehat dan murah.
“Dalam kesempatan ini saya sangat mengharapkan UTP dan UMKM menjadi center of make sense lahirnya informasi atau dokumentasi atau buku-buku mewujudkan variasi makanan-makanan baru kepada kita umat manusia, seperti dalam penyuluhan tadi bagaimana seorang barista dalam menyajikan kopi dapat dikombinasikan dengan buah-buahan. Kedepan harapannya event-event seperti ini dapat menyokong produk - produk UMKM dan kesejahteraan masyarakat,” kata Rektor. (adr)
(wd)