Viral

Viral, Anak Durhaka Tendang Kepala Ibunya yang Tengah Sakit

Viral

24 Agustus 2019 15:32 WIB

Pelaku kekerasan meminta maaf ke ibunya.


Solotrust.com- Sebuah video viral tentang seorang anak yang durhaka dengan menendang kepala ibunya menyebar di media sosial.



Baca: Viral! Dua Pemuda Nekat Terobos Upacara Penurunan Bendera

Pada mulanya di akun media sosial facebook tersebar permintaan tolong seseorang yang mengaku kalau ibunya sering dianiaya oleh adik laki – lakinya yang bungsu. Dalam video itu terlihat pertama kali seorang ibu dan anak tengah berbincang sembari tiduran. Sambil tiduran si ibu menolak permintaan anaknya laki – laki yang terkecil. Usut punya usut ternyata si anak meminta uang sepuluh ribu rupiah tetapi tidak dikasih oleh ibunya. Karena tersulut emosi akhirnya si anak marah kemudian bangun dari tempatnya berbaring, sambil hendak beranjak pergi si anak sempat menendang kepala ibunya.

Lapo koe iki, ambek wong tuwo kok ditutuki kualat koen ndase wong tuwo koen tutuki. (Kamu ini kenapa, sama orang tua kok dipukuli. Kualat kamu kepala orang tua kamu pukuli” ucap ibu yang ada di video tersebut. Selepas menendang kepala ibunya, akhirnya si anak pergi dengan marah. Padahal sang ibu saat itu tengah sakit.

Kejadian ini terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Sang kakak, Novi Dwi Cahyati dalam tulisannya di akun facebook mengatakan kalau adeknya ini seringkali berlaku keterlaluan terhadap ibunya.  Apabila kemauannya tidak dituruti, maka dia akan ngamuk. Meski sudah beranjak dewasa,  namun anak laki – laki tersebut tidak juga mencari dan mendapat kerja. Kerjanya di rumah hanyalah bermalas – malasan dan apabila tidak dituruti keinginannya maka ibunya yang jadi sasaran kekerasan.

Berbekal tayangan yang ada di video tersebut, akhirnya anggota Polsek Teglsari melakukan cek lokasi dan ternyata benar. Kemudian pelaku kami panggil dan kami periksa pada Rabu (20/8/2019) pagi.

“Setelah anggota kami melihat, kami suruh cek ke lokasi dan ternyata benar lokasi di kawasan Tegalsari. Kemarin langsung kami panggil dan periksa.” ujar Kapolsek Tegalsari Rendy Surya Aditama.

Rendy menambahkan, peristiwa tersebut terjadi di saat ibunya menderita sakit jantung. Meski telah disakiti, sang ibu tidak ingin anaknya berurusan dengan polisi. Polisi sempat mendatangi rumah pelaku dua kali, namun karena permintaan dari sang ibu untuk tidak ditahan akhirnya Polisi datang lagi keesokan harinya. Polisi akhirnya membuatkan surat pernyataan kepada sang anak untuk tidak mengulangi perbuatannya. Sang anak atau si pelaku pun menyesal dan menangis di hadapan Polisi serta keluarganya. Setelah kasusnya selesai, video yang diunggah oleh kakak pelaku pun ikut dihapus. (dd)

(wd)