Ekonomi & Bisnis

BEI Solo: Kado Saham, Edukasi Dini Pasar Modal

Ekonomi & Bisnis

27 Agustus 2019 08:57 WIB

Penyerahan kado saham.


SOLO, solotrust.com - Terkait kado saham yang diberikan seorang ayah kepada putri tunggalnya, Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah 2 Surakarta, M. Wira Adibrata, mengaku terkejut dan menyambut dengan gembira.



Baca: Ulang Tahun, Shania Mendapat Hadiah Saham Dari Sang Ayah

"Awalnya kita tidak mengira, surprise banget. Selama ini yang jadi tren adalah mahar pernikahan berupa saham. Orang tua memberi saham ke anak ini luar biasa dan belum pernah terjadi," tuturnya pada solotrust.com, Jumat (23/8/2019).

Menurut Wira, pemberian kado saham dari orang tua kepada anak merupakan proses edukasi yang baik kepada anak sebab menimbulkan banyak manfaat. Antara lain pola pikir anak lebih terbuka, menimbulkan rasa tanggung jawab anak, anak bisa belajar mengatur portofolio keuangan, belajar mengelola saham, dan semoga bisa membiayai kuliah sendiri.

"Saham ini menjadi kado yang memiliki potensi naik di kemudian hari, dan bagus banget untuk bekal di masa depan. Kita berharap kado saham seperti ini bisa makin ngetren karena potensial naik nilainya dan ada unsur edukasinya juga," imbuh Wira.

Kado berupa saham melalui sekuritas Indo Premier, diberikan oleh pria asal Boyolali, Lugimin (49) kepada putri tunggalnya Shania Luri Cartennia saat perayaan Ulang Tahun ke-17 yang dirayakan di Hotel Amarelo Solo, Jumat (23/8/2019). Namun, karena belum punya KTP, diputuskan saham akan dititipkan ke akun milik sang ibu, Rika Sri Sundari (43) lebih dulu.

Branch Manager Indo Premier Sekuritas Solo, Wisnu Radityo Putro mengatakan, syarat untuk menjadi investor adalah harus puhya KTP dan rekening bank. Karena itu, Shania belum bisa mempunyai akun saham karena menunggu proses KTP dari Disdukcapil.

"Akhirnya caranya begini, saham ditaruh di rekening saham ibunya, nanti akan dipindahkan ke anak setelah punya KTP. Mungkin seminggu setelah KTP jadi, saham sudah bisa dilimpahkan ke Shania," jelasnya.

Adapun kado saham yang diberikan Lugimin kepada Shania adalah saham 2 perusahaan BUMN, yaitu Telkom dan BRI sebanyak 58 lot. Wisnu mengakui secara kondisi memang market sedang banyak sentimen negatif. Tapi karena yang dibeli adalah perusahaan Telkom yang bertumbuh jadi tidak masalah. Meski saham BRI tidak demikian.

"Karena ini untuk investasi jadi tidak masalah. Memang begitu dinamika pasar, pergerakan saham, ya naik turun," ujarnya.

Baca: Edukasi Investasi Saham, BEI Sasar Driver Ojek Online

Wisnu menambahkan, sekarang ini sudah terjadi pergeseran pola pikir remaja dan mahasiswa soal investasi. Bahkan sudah ada 5 nasabah saham usia SMA dan pastinya sudah punya KTP. Tren ini mulai terlihat tahun 2014 dimana para mahasiswa sudah mulai investasi. Terdongkraknya tren tersebut seiring kampanye perusahan dan sekolah pasar modal hingga kerjasama dengan universitas. (Rum)

 

(wd)