SOLO, solotrust.com – Pelaksana proyek penataan andesit Jalan Jenderal Sudirman, Yusak Tarigan optimis proyek yang mulai dikerjakan sejak pertengahan September 2018 itu dapat kelar pada Oktober 2019 mendatang sesuai dengan kontrak proyek.
Baca: Penataan Andesit Selesai, Jensud Sisi Tengah Dibuka
“Kami optimis sampai akhir Oktober nanti bisa selesai, waktunya sekitar 2 bulan dari sekarang ini. Kita usahakan bisa selesai, dikerjakan siang dan malam,” kata Yusak saat dijumpai solotrustcom
Menurutnya, fokus pengerjaan pada tahap kedua ini meliputi tepi sisi bagian barat sekaligus akan menyasar bagian timur segmen simpang Bank Indoensia hingga Bundaran Gladag, sementara bagian tengah sepekan lagi sudah selesai sepenuhnya, bahkan saat ini lajur tengah koridor Jalan Jensud mulai dilintasi kendaraan umum satu arah.
“Kemarin pas pawai sudah diuji coba dilewati tank, dan kuat tidak ada yang pecah, hanya gesekan-gesekan roda tank, ini sekaligus nanti akan kita kerjakan bagian Timurnya,” ujarnya.
Praktis, proyek senilai Rp 11,9 Miliar itu, tinggal menyelesaikan sisi timur dan barat penggal Bank Indonesia hingga Gladag. Jika koordinasi dengan pihak ketiga untuk pengerjaan sisi barat karena terdapat utilitas berjalan dengan lancar maka dipastikan akhir bulan Oktober 2019 Koridor Jalan Jensud dengan wajah baru nuansa Kota Lama ini dapat open traffic sepenuhnya.
“Fokus pengerjaan ini kita seperti jalur tengah, tapi kendalanya di sisi barat ini ada penambahan pengerjaan saluran. Karena di dalam tanah ini ada jaringan-jaringan instalasi milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom harus menyelesaikan saluran bawah dulu, kalau tidak dipindahkan ya digali lebih dalam, misal ada kendala kita pindah pengerjaan ke timur dulu, kemarin cukup terlambat karena ada jaringan itu. Diharapkan pihak ketiga proaktif,” pungkasnya.
Baca: Pelaksana Proyek Gunakan Abu Batu Untuk Pemasangan Andesit Jensud Tahap Kedua
Sebelumnya, penataan tahap kedua koridor Jenderal Sudirman sempat molor dari target awal. Semula proyek itu diupayakan selesai sebelum Lebaran 2019, namun terpaksa mundur lantaran laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengalami kendala error pada server. (adr)
(wd)
