SOLO, solotrust.com - PT. Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) mulai memperkenalkan gaya hidup "Electrifying Life" ke masyarakat luas melalui penggunaan kompor listrik, sepeda listrik bahkan mobil listrik. Pengenalan "Electrifying Life" dilakukan seiring peluncuran "Program Gebyar Kemerdekaan" di Car Free Day Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (25/8/2019).
Baca: Menteri Jonan Resmikan SPLU Mobil Listrik di Kuningan
"Program Gebyar Kemerdekaan menawarkan diskon tambah daya sebesar 50 persen untuk pelanggan PLN hingga daya 197 kVA. Sementara untuk penyambungan sementara pelanggan cukup membayar 170.845 rupiah saja untuk daya 5.500 VA," ungkap Mundhakir, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta (Solo).
Program Gebyar Kemerdekaan ini berlaku hingga 31 Oktober 2019. Bagi masyarakat yang berminat dapat melakukan pendaftaran melalui contact center PLN 123 dengan menyiapkan ID Pelanggan. Selain Program Gebyar Kemerdekaan, pelanggan masih berkesempatan mengikuti Program Menembus Batas.
"Program Menembus Batas menawarkan diskon tambah daya 75 persen untuk kepemilikan kompor induksi dan sepeda listrik, serta diskon 100 persen untuk kepemilikan mobil listrik," ujar Mundhakir.
Dalam peluncuran Program Gebyar Kemerdekaan di Car Free Day, masyarakat berkesempatan melakukan test drive untuk motor listrik dan mobil listrik. Mengenai munculnya teknologi listrik baik mobil dan motor tersebut, Kepala Dinas Pengembangan Ekonomi Daerah Surakarta, Agus Sutrisno, menanggapi dengan positif.
"Pemerintah sangat mendukung dan mendorong, karena banyak keuntungan. Pertama mendukung program langit biru karena non emisi, sehingga bersih dari polusi dan aman terhadap ozon. Kedua menambah penghasilan pajak daerah. Ketiga penggunaan kendaran roda tiga ini lebih aman juga karena lebih tertutup, aman dari angin luar," jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Hari Prihatno menambahkan, bahwa ke depan masyarakat harus siap menghadapi masa depan dengan kendaraan listrik. Meski pihaknya mengakui, sampai saat ini regulasi masih belum ada.
"Ini menjadi PR untuk kita, karena seperti mobil atau motor listrik tidak ada suara saat berkendara, sehingga butuh suara tambahan. Kemudian apabila jumlah kendaraan listrik sudah banyak digunakan perlu regulasi untuk di kegiatan CFD, kemudian paling penting regulasi pengujian," terangnya.
Selain itu, Mundhakir juga mengimbau kepada masyarakat supaya ikut menjaga kelanjutan pasokan listrik dengan merelakan pohon yang dekat dengan jaringan listrik dirabas. Imbauan lain juga disampaikan agar masyarakat dapat disiplin dalam membayar tagihan rekening listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya. (Rum)
(wd)