Solotrust.com- Film terbaru Reza Rahardian berjudul Twivortiare akan tayang di bioskop 29 Agustus 2019 mendatang. Film besutan sutradara Benny Setiawan ini diproduksi oleh rumah produksi MD Picture. Film ini diangkat dari novel karya Ika Natassa.
Pada film kali ini Reza akan beradu akting dengan Raihananun yang akan berperan sebagai isterinya. Untuk mendapatkan kedalaman karakter selama mempersiapkan film ini, Reza selalu didamping oleh dokter sungguhan ketika proses syuting dilakukan.
Reza yang memerankan tokoh sebagai seorang ahli jantung perlu didampingi dokter sungguhan supaya saat dia melakukan akting bisa benar-benar meyakinkan.
“Kebetulan syutingnya didampingi oleh dokter, saat operasi juga didampingi oleh dokter. Jadi aku dikasih tahu terus, jangan sampai salah ya Mas Reza.” ucap Reza Rahardian menceritakan pengalaman proses syutingnya.
Masih menurut Reza, hadirnya tim dokter selama proses syuting menjadi sebuah hal yang membikin dia nyaman dan aman saat melakukan adegan yang berkaitan dengan profesi seorang dokter. Utamanya ketika melakukan adegan operasi.
“Saya merasa aman banget ada dokter yang mendampingi.” lanjut Reza.
Pendampingan dokter sungguhan juga untuk mendukung riset yang dilakukan oleh Reza agar dia semakin paham apa yang dilakukan seorang dokter ketika ada pasien yang datang.
“Ya pengamatan kecil-kecilanlah yang saya lakukan hanya utuk persiapan beberapa adegan yang sangat penting menurut saya karena agar tidak sering salah setiap eksekusi.” ujarnya lagi.
Selain Reza Rahardian dan Raihaanun, film ini juga dibintangi oleh Denny Sumargo, Arifin Putra, Ferry Salim, Boris Bokir, Citra Kirana, Lydia Kandaou, Roy Marten dan Dimas Aditya.
Twivortiare sendiri bercerita tentang Beno Wicaksono yang diperankan Reza Rahardian sang dokter bedah yang sangat sibuk berkarir, dan pegawai bank sukses Alexandra Rhea yang diperankan Raihananun yang memutuskan untuk bercerai. Setelah melewati dua tahun perceraian, Beno dan Alex kembali menikah dan berjanji untuk lebih bersikap dewasa, saling mengerti dan mau menagalah. Mereka meyakini pandangan itu karena merasa masih saling mencintai. Tapi dalam perjalanan kehidupan berumah tangga itu, ada keraguan apakah sikap itu memang benar-benar perasaan cinta atau perasaan lain. (dd)
(wd)
