Hard News

Nelayan Tolak Pencabutan BBM Bersubsidi

Hard News

14 Agustus 2017 11:43 WIB

PATI, solotrust.com– Pembatasan pembelian solar bersubsidi yang rencana diberlakukan pemerintah bagi para nelayan, ditolak keras oleh para nelayan di Juwana, Pati. Menurut nelayan, kebijakan tersebut perlu dipertimbangkan oleh pemerintah. Pasalnya, tidak dibatasi pun saat ini nelayan sering kesulitan untuk mendapatkan solar.

Padahal solar merupakan kebutuhan utama para nelayan agar bisa melaut. Mereka menganggap kebijakan tersebut sangat memberatkam dan semakin membuat nelayan semakin terpuruk.



Menurut salah satu nelayan, Askuna, kebijakan pemerintah untuk membatasi solar bersubsidi menambah penederitaan bagi nelayan. Nasib para nelayan selama ini sudah sangat memprihatinkan dengan aturan yang menyulitkan mereka.

“Saya kira ya jangan dicabut dulu (subdisinya). Kalau dicabut, ini njerit (menjerit) masyarakat, para nelayan. Untuk itu nelayan Pati menolak keras rencana pemerintah tersebut,” terang Askuna saat ditemui di sela-sela istirahatnya melaut, Minggu (13/8/2017).

Menurutnya, seharusnya pemerintah mencarikan solusi bagaimana nelayan bisa meningkatkan taraf hidupnya, bukan malah mempersulit hidup para nelayan. Sebab dengan dibatasinya subsidi, nantinya juga bisa berdampak kepada harga yang lainnya.

“Dampaknya ya masalah harga juga pengaruh, masalah harga jaring, belum lagi operasional,” lanjut Askuna.

Sementara itu pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bambang Wicaksana mengatakan, kebijakan yang kontraproduktif seperti ini yang patut disayangkan. Para nelayan selama ini justru mengeluh karena kurangnya perhatian dari pemerintah, malah diperparah lagi dengan pembatasan solar bersubsidi yang merupakan kebutuhan pokok para nelayan.

“Seharusnya pemerintah bisa mencarikan solusi terlebih dahulu sebelum menerapkan aturan-aturan tersebut. Sehingga para nelayan merasa ada perhatian dari pemerintah,” tutur Bambang.

Nelayan berharap pemerintah mempertimbagkan lagi kebijakan tersebut. Pasalnya jika kebijakan tersebut tetap dipaksakan, akan menimbulkan perlawanan besar dari nelayan. Selain itu, bukannya pemerintah ingin menuntaskan kemiskinan, namun kemiskinan akan terus bertambah.

“Jadi saya rasa berilah para nelayan kemudahan-kemudahan atau keringanan, bukan malah kok ditambah bebannya. Sekali lagi sangat tidak tepat dilakukan saat ini, karena pemerintah dirasa belum banyak memberikan manfaat atau bantuan kepada mereka ini yang betul-betul di garis batas kemiskinan,” ujar Bambang.

 

Penulis : Priyo
Editor : Wahyu Setiawan

(Patner)