Solotrust.com - The Beatles menulis lagu "Strawberry Fields Forever" pada tahun 1967. Lagu itu terinspirasi oleh Strawberry Field, tempat yang tenang di Liverpool dimana John Lennon kecil biasa bermain dengan teman-temannya, memanjat pohon dan merenung.
Baca: Setelah 12 Tahun, Baek Yerin Umumkan Keluar dari JYP Entertainment
"Strawberry Field akan dilestarikan sebagai tambahan unik untuk pariwisata Beatles," demikian keterangan dalam laman strawberryfieldliverpool.com.
Hingga saat ini, penggemar Beatles hanya bisa melihat taman tersebut dari gerbang merahnya. Namun mulai 14 September 2019 Strawberry Field dibuka untuk umum untuk pertama kalinya.
Menurut situs web tersebut, lokasi itu sekarang menjadi rumah bagi pameran interaktif, kafe komunitas, toko, ruang taman yang tenang untuk refleksi spiritual dan program bagi kaum muda dengan ketidakmampuan belajar.
"Menjelajahi areanya adalah kesempatan untuk berjalan dalam langkah yang sama seperti John Lennon di masa kecilnya, serta kesempatan untuk meluangkan waktu untuk refleksi pribadi, kerohanian, dan mundur dari kesibukan kehidupan," demikian dikutip dari laman resminya
Strawberry Field adalah tempat yang damai dan aman bagi anak-anak, dimana mereka dapat melarikan diri dan bersenang-senang, jauh dari dunia yang bergejolak.
John Lennon sangat menyukai Strawberry Field sehingga ia menggunakan ingatannya untuk membuat lagu The Beatles yang terkenal, "Strawberry Fields Forever".
Awalnya, lokasi ini merupakan rumah gaya Victoria dan kemudian menjadi tempat dimana The Salvation Army mendukung dan menampung pemuda Liverpool yang rentan.
Dalam pameran di Strawberry Field, para penggemar The Beatles bisa melihat insight mengenai masa kecil John Lennon dan inspirasi dibalik lagu "Strawberry Fields Forever".
Baca: 40 Lagu The Beatles yang Paling Banyak Distreaming
Dengan membeli tiket masuk atau memberikan donasi, pengunjung berarti turut mendukung anak-anak muda dengan ketidakmampuan belajar (learning disabilities) di area Liverpool untuk mengatasi hambatannya dan bisa menjadi pekerja, dimana secara nasional hanya ada 6 hingga 7 persen orang dewasa usia kerja dengan ketidakmampuan belajar dapat menjadi pekerja yang dibayar. (Lin)
(wd)
