JAKARTA, solotrust.com – Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan munculnya penyakit MERS CoV. MERS CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus) namun berbeda dengan virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003.
Virus ini dapat menular antarmanusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antarmanusia di komunitas yang berkelanjutan. Jemaah haji disarankan memakai masker pelindung hidung dan mulut, terutama saat berada di tempat ramai, seperti Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya, serta diikuti etiket kesehatan dasar saat bersin atau batuk.
Imbauan tersebut disampaikan Menkes menyusul beredanya informasi tentang adanya dua kasus baru MERS yang menimpa ekspatriat wanita berusia 38 dan 42 tahun. Keduanya didiagnosis positif virus MERS di Dawmat Al-Jandal di provinsi Al-Jouf, Arab Saudi.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Subuh menjelaskan, kasus MERS CoV secara sporadis tetap terjadi di Arab Saudi. Kasus ini sering kali berupa infeksi nosokomial di kalangan healthworkers pada fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat pasien Mers CoV. Gejala apabila terserang Virus Mers CoV adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid/penyerta dan memiliki inkubasi 2-14 hari.
“Satu fakta yang terjadi, hingga sekarang belum terjadi sustained transmission di sana. Itu sebabnya tidak terjadi penyebaran ke berbagai negara. Bahkan tidak ada jamaah haji dari luar Saudi yang tercatat terinfeksi MERS CoVsejak 2012,” jelas Subuh sebagaimana dikutip dari rilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Minggu (13/08/2017).
Menyikapi hal ini, Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusuf Singka meminta seluruh petugas kesehatan haji di Arab Saudi untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif kepada jemaah haji yang sudah berada di Makah maupun yang masih di Madinah.
“Jemaah juga diharuskan mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah berada di wc umum atau toilet umum. Jangan menggosok-gosokkan tangan ke Mata atau hidung jika tangan belum dicuci dengan sabun,” tegas Eka dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Lebih lanjut, Eka juga mengingatkan agar jemaah haji tidak berfoto-foto atau dekat-dekat dengan unta. Sebab, unta dicurigai sebagai medium penularan virus MERS CoV.
(kemenkes/kemenag-way)
(Patner)