Hard News

Talk Show Sonjo Wargo di Studio 1 TATV, Wali Kota Serap Keluhan Masyarakat

Jateng & DIY

26 September 2019 21:26 WIB

Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

SOLO, solotrust.com - Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo menghadiri Talk Show Sonjo Wargo yang digelar Terang Abadi Televisi (TATV) dalam rangkaian Grand Opening Grha TA Media Group, Kamis (26/9/2019).

Pada kesempatan itu, Wali Kota menjadi narasumber bersama Staf Ahli Rektor UNS Dr. Sutanto membahas mengenai persoalan dan tantangan era digitalisasi. Sonjo wargo sama seperti Mider Projo yang diadakan wali kota, yakni untuk menjaring aspirasi, keluhan masyarakat.



Salah satu penonton Talk Show, admin Info Cegatan Solo, mengaku mendapatkan banyak masukan dari warga terkait program Ngrekso Ban Kempes, inovasi Pemkot kepada tukang tambal ban, dan mempermudah warga mendapatkan pelayanan jasa secara online, namun kemudian dalam perkembangannya muncul keluhan dari masyarakat kalau Ngrekso Ban Kempes tak optimal dalam melayani masyarakat.

Mendapatkan masukan itu, Rudy lantas menjawab, ada sejumlah hal yang perlu dipahami oleh warga, dan meminta warga tidak men-judge tukang tambal ban Ngrekso Ban Kempes malas melayani dan tidak mau datang. Rudy menjelaskan, upaya melakukan inovasi Ngrekso Ban Kempes ini agar estetika kota tidak terkesan kumuh sekaligus memberikan pemasukan tambahan bagi tukang tambal ban tersebut dengan dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

“Kembali lagi ke manusia, yang kita lakukan baru sebagian kecil, mohon untuk positif thinking, jumlah Ngrekso Ban Kempes ini baru 10 dari ratusan tambal ban, masyarakat juga jangan merasa opo-opo yo kudu diayahi, ojo, bayangkan saja wong 10 disuruh melayani misalkan dalam jumlah banyak sekaligus kan yo nggak bisa,”

Bahkan, wali kota mengaku sudah mengecek kepada yang bersangkutan, hasil dialog menyebutkan bahwa ada yang saat dihubungi bersamaan dengan tukang tambal ban tersebut melayani pelanggan di tempat.

“Solusinya, kita akan melakukan pembinaan, nanti akan kita tambah secara bertahap, harapannya semakin bisa melayani dan menjangkau masyarakat, itu satu Ngrekso Ban Kempes Rp 40 juta, kita berikan cuma-cuma, biar mereka mau nabung sebulan minimal Rp 500-750 ribu,” kata dia.

ICS juga diminta menyampaikan kepada masyarakat agar tidak menjaili tukang tambal ban Ngrekso Ban Kempes dan tidak menyudutkan tukang tambal ban.

 “Begitu ngebel diparani ora ono, jangan, kita harus memanusiakan manusia,” tuturnya. 

Tak hanya Ngrekso Ban Kempes, namun wali kota juga mendapatkan masukan permasalahan lain dari warga yang hadir menyampaikan keluhannya, seperti salah seorang warga yang ingin mengoptimalkan Bank Sampah.

“Biasanya kalau sonjo wargo saya bisa berdiri sampai 4 jam, kami siap menerima masukan dan memberikan solusi bagi warga, karena ini penting. Masalah sampah ini nanti panjenengan bisa ajukan proposal, saya tunggu di kantor saya, kita beri 1 mesin pencacah sampah plastik ada genset dan mesinnya, supaya tidak kelihatan banyak nglumbruk, nanti kemudian cacahan plastik bisa dikirim ke Cipta Karya dimanfaatkan untuk bahan aspal,” ujarnya. (adr)

(wd)